Serang, lpmsigma.com – Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (AMPERA), FSOE, APM dan GEMPUR menggelar demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di KP3B Serang, Banten, Rabu (28/09).
Massa aksi ini menyerukan 25 tuntutan di antaranya tolak kenaikan BBM, tolak RKUHP dan tolak skema bank tanah.
Gambreng, selaku massa aksi menuntut pemerintah daerah untuk segera menyampaikan keresahan masyarakat Banten atas kenaikan BBM kepada pemerintah pusat.
“Kami dari Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menuntut pada hari ini agar pemerintah daerah bisa menyampaikan aspirasi kami, para mahasiswa kepada pemerintahan pusat dan menolak dengan tegas terkait menolak kenaikan harga BBM,” katanya.
Gambreng juga mengatakan bahwa kenaikan harga BBM hari ini semakin memperkeruh kemiskinan di desa maupun di kota. Menurutnya pemerintah Jokowi Amin pada hari ini juga tidak memperbaiki atau mengayomi rakyat, tetapi dia malah membentuk proyek strategi nasional.
“Rezim Jokowi Amin itu lebih mengutamakan First estate, yang dimana first estate itu adalah mereka bilangnya Lindung Pangan, padahal itu adalah Limbung Kesengsaraan Rakyat,” katanya.
Di tempat yang sama, koordinator lapangan aksi Ikbal Hambali mengatakan tujuan dari aksi ini adalah berusaha menyampaikan tuntutan kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Banten.
“Tujuannya adalah menyampaikan tuntutan, kita berharap pemerintah daerah ini dapat menyelesaikan masalah masalah agraria, khususnya di provinsi Banten,” tutupnya.
Reporter: Mg_Faisal
Editor: Taufik
