Kinerja Ketua DEMA-U Dipertanyakan, Mahasiswa Nilai Tak Ada Peran Nyata

0
61 views

Serang, lpmsigma.com – Kinerja dan peran Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten Periode tahun 2025 menuai sorotan. Sejumlah mahasiswa menilai lembaga eksekutif tertinggi di tingkat universitas tidak optimal dalam menyuarakan aspirasi dan menjalankan program kerja yang berdampak langsung pada mahasiswa, Rabu (22/10/2025).

Keluhan tersebut tidak hanya berkaitan dengan ketidakhadiran fisik ketua DEMA-U, tetapi juga tidak jelasnya mekanisme penyerapan aspirasi. Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa baru, mengaku kebingungan dalam menyampaikan keluhannya. Padahal, sebagai lembaga eksekutif tertinggi di tingkat universitas, DEMA-U seharusnya menjadi wadah utama bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan beraspirasi.

Muhammad, salah satu mahasiswa UIN Banten, menyatakan kinerja Ketua DEMA-U dinilai tidak terlihat selama masa jabatannya.

“Selama menjabat, kinerja Ketua DEMA-U tidak terlihat. Bahkan, kehadirannya sebagai representasi suara mahasiswa pun tidak ada dalam menanggapi berbagai isu kampus,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini justru Wakil DEMA-U lah yang lebih aktif dibandingkan Ketua DEMA-U nya.

“Sejauh ini, saya tidak melihat kinerja Ketua DEMA-U. Yang selalu terlihat justru Wakilnya. Akibatnya, suara mahasiswa belum benar-benar tersampaikan,” tuturnya.

Hal senada disampaikan Bonsu, selaku mahasiswa lainnya. Ia menilai tidak adanya tugas pokok dan fungsi yang jelas dari kinerja Ketua DEMA-U membuat mahasiswa kebingungan dalam menyalurkan aspirasi.

“Tidak ada tugas pokok dan fungsi yang jelas dari kinerja mereka yang dibutuhkan mahasiswa saat ini untuk menyerap aspirasi. Banyak mahasiswa baru yang kebingungan menyuarakan keluhannya karena Ketua DEMA-U dan jajarannya jarang turun langsung ke lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Farid, selaku Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi Organisasi Eksternal (FSOE), menilai harapan terhadap perbaikan kinerja Ketua DEMA-U kini semakin kecil, karena masa jabatannya yang hampir berakhir.

“Sudah tidak ada harapan, karena sekarang sudah bulan Oktober dan mereka lengser di bulan Desember, hanya ada waktu satu bulan untuk mereka bisa menyelasaikan masalah yang ada pada mahasiswa,” pungkasnya.

Reporter: Delis
Editor: Enjat