UMKM Keluhkan Dampak Covid-19

0
33 views

Serang, lpmsigma.com Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Banyak dari mereka yang mengeluhkan akibat dari Covid-19 ini.

Salah satu pelaku UMKM di kota Serang yakni Ruli seorang penjual buku yang sudah 19 tahun berjualan, dia bercerita bagaimana dampak Covid-19 ini benar-benar merusak perekonomian para pedagang kecil seperti dia, mulai dari sepinya pembeli, hingga pembelanjaan buku berkurang dari jumlah seperti biasanya.

“Selama awal Covid-19 diumumkan oleh pemerintah kita terus buka setiap harinya, karena memang kebutuhan untuk makan tidak bisa saya tolak, walau hasilnya dari Maret hingga April kita gak ada pemasukan sama sekali, semua orang takut untuk beraktivitas di luar kan,” kata Ruli saat ditemui tengah duduk menunggu pembeli datang.

Covid-19 di Indonesia sudah menyebar selama 5 bulan hingga total kasus pasien Covid-19 berjumlah 90.285 orang per tanggal 21 Juli 2020. Di Banten total keseluruhan kasus Covid-19 terkonfirmasi 1.496 orang dan diperkirakan akan terus bertambah.

Ruli seorang penjual buku yang sudah 19 tahun berjualan, saat ditemui ia tengah duduk menunggu pembeli datang(22/07/2020). Ia bercerita bagaimana dampak Covid-19 ini benar-benar merusak perekonomian para pedagang kecil seperti dia, mulai dari sepinya pembeli, hingga sampai pembelanjaan buku berkurang dari jumlah seperti biasanya.

“Selama awal Covid-19 diumumkan oleh pemerintah kita terus buka setiap harinya, karena memang kebutuhan untuk makan tidak bisa saya tolak, walau hasilnya dari Maret hingga April kita gak ada pemasukan sama sekali, semua orang takut untuk beraktivitas di luar kan,” kata Ruli.

Ruli menjelaskan untuk menyiasati dagangan, ia memanfaatkan uang dengan sehemat mungkin, misalnya berbelanja buku yang memang sudah pasti akan di beli oleh calon pembeli. Padahal menurutnya dia juga di sini ikut mencerdaskan bangsa lewat penjualan buku untuk para pelajar SMP, SMA maupun Mahasiswa.

“Yang terpenting kondisi keluarga kita tidak kelaparan, bisa untuk makan sehari-hari. Biasanya di sini kita dapat omzet keuntungan yah sekitar 400-500 ribu, itu pun bersih kita dapatkan, sekarang mah mana sampai segitu, ini juga mulai ada pembeli bulan-bulan sekarang,” ujarnya.

Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop UKM) Eddy Satriya menyampaikan, sebanyak 2.322 koperasi dan 185.184 pelaku usaha UMKM ter dampak pandemik Covid-19. Kebanyakan koperasi yang terkena dampak Covid-19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM yang paling ter dampak yakni makanan dan minuman.

Menurutnya, sektor usaha UMKM merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen dan kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen. [Khud/Mey/SiGMA]