BerandaNEWSKoalisi BERSAMA Resmi Gugat KPU UIN Banten

Koalisi BERSAMA Resmi Gugat KPU UIN Banten

Serang, lpmsigma.com – Koalisi Bersatu Sampai Menang (BERSAMA) resmi gugat Komisi Pemilihan Umum (KPU) UIN Banten terkait pelaksanaan Pemilihan Umum Mahasiswa (PUM) yang diselenggarakan pekan depan. (21/2)

Koordinator Koalisi BERSAMA, Muhammad Adnan Chairullah menuturkan, gugatan terhadap penyelenggaraan PUM dilakukan sudah sesuai hasil dari analisis dan kajian khusus pihaknya. Ia menilai persiapan penyelenggaraan PUM secara online yang dilakukan oleh KPU-M masih cacat dan terbilang rentan terjadinya kecurangan.

“Kami telah melakukan kajian khusus terhadap beberapa hal terkait teknis pemilihan umum online dan sebagainya, saya rasa penyelenggaraan PUM tahun ini belum siap dilaksanakan oleh kawan-kawan KPU-M, baik itu di tingkat Universitas ataupun di tingkat Fakultas. Karena berbicara terkait teknologi atau sistem virtual ini rentan adanya tingkat kecurangan yang terjadi ketika kita melaksanakan PUM secara online,” tuturnya.

Selain itu, Adnan juga menuturkan bahwa Koalisi BERSAMA sangat meragukan keamanan website yang dipakai KPU-M untuk melakukan pemilihan umum, karena menurutnya website yang dipakai oleh KPU tidak memiliki sistem keamanan yang cukup kuat.

“Kami pertanyakan terkait security atau tingkat keamanan dari website yang digunakan untuk melakukan pemilihan umum mahasiswa ini. Mereka (Pihak KPU) menyatakan bahwa situs atau website yang ini tidak memiliki sistem keamanan yang cukup kuat dan memang kami pikir terlalu tinggi resiko terjadinya kecurangan terhadap jumlah suara atau surat suara yang masuk ke dalam website KPU-M,”

Senada dengan Muhammad Adnan Chairullah, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah yang tergabung dalam Koalisi BERSAMA, Husni Abdul Aziz menuturkan, perlu adanya persiapan yang matang terkait penyelenggaraan PUM tahun ini, mengingat sampai saat ini masih pasifnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU-M.

“Karena memang pada hakikatnya, pemilihan umum mahasiswa itu adalah bentuk pembelajaran politik yang harus dirasakan oleh rekan-rekan mahasiswa yang ada di kampus UIN, seandainya kalo seperti itu kami rasa hal itu tidak begitu elok. Andai saja kalau hari ini pemilihan umum dilakukan secara online dan tarapan sosialisasinya belum begitu menyeluruh kepada semua mahasiswa yang ada di UIN, justru kami sangat menyayangkan hal itu,” kata Aziz.

Aziz juga menyatakan bahwa Koalisi BERSAMA menuntut agar pelaksanaan PUM tahun ini dilakukan secara offline, jika tidak bisa dilaksanakan secara offline Koalisi BERSAMA meminta agar pelaksanaan PUM diundur agar pihak KPU-M bisa mempersiapkan pemilihan umum mahasiswa secara matang dan memasifkan sosialisasinya ke seluruh mahasiswa UIN Banten.

“Daripada khawatir banyak pihak-pihak yang tidak percaya dengan hal ini semua, maka kami menuntut adakan PUM secara offline. Lalu apabila tidak bisa dilaksanakan secara offline, maka usul atau tawaran yang kami lakukan, Pemilihan Umum ini di jeda terlebih dahulu dengan kajian-kajian dan analisa-analisa yang sangat mendalam. Supaya sosialisasi-sosialisasi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara bisa secara menyeluruh bisa secara holistik begitu dirasakan oleh rekan-rekan pada umumnya,”

Aziz menegaskan bahwa tuntutan koalisinya yang ingin pelaksanaan pemilihan secara offline adalah pilkada serentak tahun 2020 yang tetap dilaksanakan di masa pandemi dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Bisa saja PUM dilaksanakan offline dan perhitungan nya secara virtual tetapi tepat disaksikan oleh beberapa saksi dari masing masing paslon.Tujuan pemilihan umum adalah melahirkan good geoverment (pemerintahan yang baik) cleaning geoverment (pemerintahan yang bersih) maka dari penyelenggaraan ini harus kita jalani dengan semaksimal mungkin agar mahasiswa paham dengan pendidikan politik kampus mengingat kampus adalah miniatur state” ujarnya.

Menanggapi gugatan tersebut, Ketua Bawaslu UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M. Firdaus Gafar menuturkan, sudah sewajarnya ada tuntutan kepada pihak KPU, hal tersebut menurutnya agar penyelenggaraan PUM tahun ini bisa dilakukan secara maksimal dan khidmat.

“Supaya pihak KPU-M juga bisa memaksimalkan persiapan, situs web, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan juga seperti kebobolan akun dan sistemnya down. Kita harus bisa memaksimalkan sebisa mungkin” Kata Firdaus.

(Dani/SiGMA)

- Advertisment -

BACA JUGA