Masyarakat Kabupaten Pandeglang menyayangkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di wilayah Dinas Kesehatan Pandeglang menimbulkan kerumunan dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut, tidak sesuai Protokol Kesehatan. Kerena tidak menerapkan Physical Distancing (Menjaga Jarak) dan tidak mengurangi mobilitas.
Sekertaris Umum Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Pandeglang, Sadin Maulana mengatakan, pelaksanaan vaksinansi yang dilaksanakan pemerintah daerah Kab. Pandeglang tepatnya di wilayah Dinas Kesehatan terlihat tidak menerapkan physical distancing. Ia khawatir hal tersebut akan menjadi momentum penularan covid-19.
“Kami khawatir kegiatan vaksinasi ini bukannya mencegah penularan Covid-19 malah menjadi momentum akan penularan Covid-19,” kata Sadin.
Sadin juga menyayangkan melihat apa yang terjadi saat proses vaksinasi di Kabupaten Pandeglang yang tidak menerapkan social distancing. Karena menurutnya, pemerintah seharusnya lebih tegas dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Seharusnya pemerintah daerah dapat menjadi contoh bagi rakyat umum dalam tertib protokol kesehatan, sehingga menjadi cermin bagi yang lain, bukan malah terkesan asal kejar tayang atau pemenuhan target,” Ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Umum IMM Pandeglang Elien Robiqi, ia mengaku merasa kecewa dengan kegiatan vaksinasi yang dilakulan oleh DINKES Pandeglang yang kurang memperhatikan protokol kesehatan.
“Padahal sebelumnya Pemerintah terus menggalakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) untuk menekan angka penyebaran Covid-19 Namun disini kami melihat masih ada saja yang tidak mengindahkan gerakan 5M, salah satunya tidak menjaga jarak” kata Robiqi.
(Dani-Rizal/ SiGMA)