Siapa yang tak kenal dengan cokelat? Makanan manis yang disukai banyak orang. Saking populernya, makanan yang satu ini sampai memiliki hari khusus untuk merayakannya, yakni hari cokelat sedunia yang jatuh setiap tanggal 7 Juli.
Cokelat berasal dari biji kakao yang dapat diolah menjadi beragam jenis makanan dan minuman. Selain itu, cokelat juga sering digunakan sebagai campuran untuk membuat kue, biskuit, es krim, hingga permen.
Cokelat adalah makanan seribu umat, siapa pun itu pasti suka dengan cokelat. Selain lezat, cokelat juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dilansir dari Bisnis.com Sebuah penelitian University College London menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat dapat menurunkan hormon kortisol yang dihasilkan tubuh saat stres dan merangsang otak untuk melepaskan lebih banyak hormon endorfin dan serotonin yang dapat membuat kita merasa bahagia. Sehingga, cokelat dikenal bisa meningkatkan ‘mood’ orang yang mengonsumsinya.
Selain dapat meningkatkan mood, cokelat juga bisa mengendalikan nafsu makan. Sebuah studi menyebutkan bahwa makan cokelat sebelum atau sesudah makan dapat memberikan efek kenyang.
Selain punya banyak manfaat, cokelat juga punya rasa dan aroma yang enak, cokelat juga telah jadi bagian penting dalam kehidupan manusia, karena banyak dari mereka yang menganggap cokelat sebagai bentuk rasa cinta untuk kekasihnya.
Namun, tidak bisa dipungkiri sebagian orang pasti beranggapan bahwa mengonsumsi cokelat punya banyak efek samping negatif untuk kesehatan, seperti kerusakan pada gigi, penyebab munculnya jerawat atau bahkan memperburuk jerawat yang sudah ada.
Selain itu, cokelat juga dikenal memiliki efek samping negatif, seperti meningkatkan Obesitas atau biasa kita kenal dengan istilah kelebihan berat badan.
Nah, agar kita aman dan terhindar dari risiko tersebut, berikut adalah tips mengonsumsi cokelat yang aman:
Pertama, kita harus pintar memilih cokelat yang mengandung kakao 70-85 persen karena semakin tinggi kandungan kakaonya, makin banyak pula manfaat dari antioksidan yang akan kita dapatkan.
Cokelat yang mengandung kakao lebih tinggi juga bisa meningkatkan neuroplastisitas di otak. Neuroplastisitas adalah kemampuan sel-sel otak untuk berubah dan beradaptasi. Nah, dengan meningkatannya neuroplastisitas ini yang menjadikan cokelat berdampak positif pada memori pikiran dan suasana hati kita. Meski begitu, kita tetap harus membatasi konsumsinya.
Manfaat ini berasal dari kandungan antioksidan flavonoid pada cokelat hitam, yang memang dikenal bertanggung jawab terhadap fungsi pembelajaran dan daya ingat. Pilihlah coklat hitam dengan kandungan kakao sebanyak 70 persen ke atas. Dark chocolate dengan kakao rendah cenderung memiliki gula tambahan dan jenis lemak yang tidak sehat.
Kedua, kita juga harus menghindari terlalu banyak mengonsumsi cokelat susu, karena biasanya cokelat saja sudah diberi tambahan gula dan mengandung lebih banyak lemak.
Ketiga, hindari untuk menambahkan susu skim ke dalam minuman cokelat.
Selanjutnya, kita juga harus membatasi konsumsi cokelat, setidaknya kita cukup mengonsumsi cokelat 20 gram setiap harinya.
Terakhir, perhatikan nilai gizi yang biasanya tertera pada kemasan cokelat batang ataupun bubuk sebelum kita mengonsumsinya.
Namun, apabila kita mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi cokelat seperti sakit kepala, mual, atau muntah. Segera periksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Pifa
Editor: Vera