Dua Bulan Tanpa Kerja, Presma Ngapain Aja?

0
469 views

Oleh: Rival, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Sejak dilantik pada tanggal 31 Maret 2022 lalu berbarengan dengan ormawa lainnya, hari ini belum ada kinerja yang signifikan terlihat pada Dema U (Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas), disaat Ormawa dari tataran HMJ, Dema dan Sema (Senat Mahasiswa) Fakultas beserta Sema U berbondong-bondong melaksanakan program kerjanya, sangat disayangkan hal ini berbanding terbalik dengan kondisi Dema U yang fakum dalam 2 bulan terakhir ini.

Sosok presma hari ini menjadi sorotan para aktivis kampus, bukan karena prestasinya namun karena buruknya kinerja dan vakumnya Dema U. Bukan kali pertama Presma UIN SMH Banten, yakni saudara Syahrus Sobirin mendapat kritik dari pada mahasiswa, pada tahun 2021 ketika ia menjabat menjadi Mentri dalam Negri, ia pun banyak mendapatkan kritik keras lewat aksi mahasiswa yang berisikan Ormawa 4 fakultas yang menuntut kemendagri yang digawangi olehnya sendiri untuk mundur dari jabatannya, maka tak heran jika hari ini Dema U yang dipimpin oleh Sobirin menjadi vakum karena track record-nya yang memang buruk dalam Dema U.

Dema U sebagai tampuk kepemimpinan Eksekutif teratas dalam Ormawa UIN SMH Banten memiliki peran yang sangat krusial dalam menjadi Role Model dan contoh bagi eksekutif dalam kampus. Posisi ini sangat disayangkan jika melihat bahwa hari ini kegiatan mahasiswa memasuki masa transisi dimana seluruh kegiatan sudah diperbolehkan diselenggarakan secara offline, seharusnya Presma sebagai pimpinan Dema U bisa memberi contoh baik terhadap ormawa eksekutif lainnya, namun berbanding terbalik melihat kondisi miris Dema U hari ini, rasanya Presma UIN SMH Banten harus belajar pada HMJ dan Dema F soal bagaimana menjalankan organisasi mahasiswa.

Menyoroti buruknya kinerja Presma, harusnya ini menjadi bahan evaluasi bagi Sema U sebagai lembaga legislatif yang menjadi representatif dari seluruh mahasiswa UIN SMH Banten yang memiliki peran Controlling pada komisi B dalam Sema U. juga menjadi pertanyaan ketika Sema U tidak menindak tegas Presma padahal secara jelas Dema U menghadapi kepemimpinan masa terburuknya dibanding dengan beberapa tahun kemarin.