Angklung: Alat Musik Tradisional yang Membanggakan

0
800 views

Angklung merupkan alat musik sederhana yang ditemukan di Jawa Barat. Dalam mitologi Bali, kata angklung berasal dari kata angka dan lung. Angka berarti nada dan lung berarti patah atau hilang, dapat disimpulkan bahwa angklung terdiri dari nada atau laras yang tidak lengkap. Angklung juga berasal dari bahasa Sunda angkelung-angekleungan yang berarti gerakan pemain angklung, dan suara “klung” yang dihasilkan dari bambu tersebut. Pendapat lain mengatakan kata Angklung berasal dari klang, kling, klung, nada yang dihasilkan dari alat musik tradisional tersebut.

Di Jawa Barat angklung telah dimainkan sejak abad ke-7, Selain itu di Indramayu tepatnya di Desa Bungko ada jenis lain yang diberi nama Angklung Bungko, angklung ini digunakan sebagai media penyebaran Agama Islam, angklung Bungko diyakini sudah berusia 600 Tahun dan masih terawat hingga kini.

Dalam buku karya Helius Sjamsudin dan Hidayat winitasasmita yang berjudul “Daeng Soetigna Bapak Angklung Indonesia” dijelaskan bahwa Daeng Soetigna adalah seorang seniman sekaligus seorang pendidik yang mendapat julukan sebagai Inovator. Bakatnya terhadap Instrumen musik mampu membawa angklung menjadi milik Nasional. Selain itu angklung tidak dibuat untuk menjadi alat musik seni tradisional sederhana saja melainkan sebagai alat kepercayaan agama dan ritual tertentu yang berhubungan dengan padi dalam berbagai daerah.

Seperti di Mandala, desa Kanekes (Baduy), angklung masih dimainkan dalam waktu-waktu tertentu, hanya satu kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan ketujuh kalender tepatnya pada upacara ngaseuk (upacara mengawinkan Dewi Sri atau Dewi padi dengan guru bumi atau tanah).

Angklung yang merupakan alat musik seni tradisional sudah terkenal bahkan mendunia, karena angklung ini hanya memiliki satu tangga nada yang membuat daya tarik wisatawan mancanegara tertarik untuk memainkannya.

Dalam buku yang ditulis oleh Dr. AM Susilo Pradoko, M.Si yang berjudul “Musik Nusantara: Arkeologi Pengetahuan Musik Angklung Sejarah, Pembuatan, Teknik Bermain, Aransemen, Pembelajaran, dan Penelitian Musik Angklung,” Angklung mulai diakui oleh United National Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada bulan November 2010 yang menjadi bagian dari karya agung Warisan Budaya lisan dan Non-bendawi ” yang memiliki sejarah dibalik merdunya suara Angklung. “Angklung mampu pula digunakan untuk belajar melodi dan pembelajaran solfege dengan metode Karl Orff demikian pula melatih harmoni melalui kode harmoni dengan simbol ekspresi jari-jari tangan.”

Tidak hanya itu untuk meningkatkan rasa cinta anak-anak bangsa kepada alat musik tradisional, pemerintah juga mulai memasukkan alat musik tradisional ini sebagai mata pelajaran seni di beberapa sekolah yang ada di jawa barat. Bahkan pemerintah juga memasukkan gambar alat musik angklung pada uang logam senilai 1.000 rupiah, agar anak-anak muda zaman sekarang mengetahui bahwa negara ini memiliki alat musik seni tradisional yang membanggakan.

Penulis: Mg_Putri
Editor: Dewi