Serang, lpmsigma.com – Maraknya mahasiswa UIN banten yang aktif merokok, akan tetapi tidak tersedia area khusus merokok, menyebabkan mahasiswa merokok di tempat dilarang merokok. Hal ini ditanggapi oleh Wakil Presiden Mahasiswa Dedi Setiawan, terkait larangan merokok bagi mahasiswa di lingkungan kampus dua.
“Terkait larangan merokok dikantin itu sebetulnya sah saja atau boleh. Merokok di kantin itu memang tidak diperbolehkan karena tempat yang memang sudah menjadi kawasan anti rokok atau no smoking” Selasa (08/22) Ucapnya.
Ia juga berharap di kampus dua lembaga akademik menyediakan tempat khusus bagi para perokok.
“Saya berharap lembaga akademik menyediakan tempat-tempat khusus yang memang terbebas dari asap rokok, karena tidak bisa dipungkiri hamper 75% mahasiswa laki-laki perokok,” Katanya.
Lanjut, Dedi mengatakan dampak positif dari kebijakan larangan merokok di lingkungan kampus dua tepatnya di kantin, yang sudah tertera poster dilarang merokok di area tersebut
“Dampak positif adanya larangan merokok ini yang pertama bagus untuk kesehatan, terhindar dari asap-asap yang bisa menimbulkan penyakit dan kampus kita ini terasa akan bersih ketika edukasi larangan merokok itu dapat dilakukan dan dapat di taati,” Ujarnya.
Selain itu, Dedi juga menanggapi soal mudahnya merokok di kantin meskipun ada larangannya.
“Tidak ada kesulitan kalau untuk merokok dikantin, walaupun memang sudah ada aturan dan larangan merokok dikantin. Hal ini banyak diabaikan oleh mahasiswa, yang sampai saat ini masih merokok.” Tutupnya.
Di tempat lain Yati sebagai pedagang di kantin juga menanggapi hal tersebut terkait larangan merokok di area kantin adalah hal yang bagus karena polusi dan asap bisa berkurang.
“Mahasiwa yang merokok masih banyak walaupun ada larangan tetep aja, terlebih lagi perokok aktif yang kecanduan susah dan meskipun sudah ada larangan tetap aja mereka mencari rokok ke warung-warung,” Katanya.
Ia melanjutkan, tidak masalah jika adanya larangan menjual rokok di kantin yang dimana penghasilan dari penjualan rokok tersebut besar.
“Sebenarnya sebagai pedagang jika sedang rugi berarti rugi, jika untung berarti untung namanya juga rezeki muskipun tidak menjual rokok, kita sebagai pedagang hanya mengikuti yang dari atas saja”. Tutupnya.
Reporter : Mg_Ica
Editor : Ima