Terapi Musik: Kunci Optimalisasi Pembelajaran dan Pengembangan Kemampuan Kognitif

0
43 views

Otak manusia dikenal memiliki kemampuan musikal yang luar biasa, dimana irama musik memiliki kekuatan langsung untuk mempengaruhi kinerja dan kemampuan dalam mengingat. Menurut Gardner, dalam buku “Psikologi Musik” yang dikutip oleh Prof. Dr. Djohan menyatakan bahwa, setiap manusia memiliki paling sedikit delapan kemampuan intelijensi yang berbeda, salah satunya adalah intelijensi musikal.

Penelitian dalam buku ini juga menunjukkan bahwa orang dengan kebutuhan khusus sering kali belajar lebih baik melalui musik. Hal ini disebabkan bagian dari otak yang merespons musik adalah komponen tertua dari struktur otak, yang paling sedikit mengalami kerusakan akibat cacat lahir atau kecelakaan. Contohnya, aktivitas bernyanyi dapat mewujudkan kondisi relaksasi pada siswa dan membawanya ke dalam kondisi optimal untuk belajar bahasa.

Strategi terapi musik terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan mengingat. Dengan mengenali lagu dan irama, siswa dapat lebih mudah menginternalisasi suara dan pola bahasa. Pengulangan irama dan lirik lagu juga membantu siswa mengingat kata-kata yang panjang lebih mudah bila ditata dalam bentuk lirik lagu dan melodi.

Buku ini juga menunjukkan eksperimen, bahwa 80 hingga 90 persen anak autis dapat merespons musik secara positif sebagai sebuah motivator. Kemampuan merespons musik ini lebih bertahan lama dibandingkan dengan keterampilan lainnya. Aktivitas musik juga dilaporkan sebagai media terbaik untuk menstimulasi belahan otak kanan, yang menunjang aktivitas timbal balik antara otak kanan dan otak kiri.

Musik dapat berpasangan dengan kebutuhan dasar atau biologis dalam membantu siswa mengembangkan reaksi terhadap kebutuhan sekunder dan mengurangi ketergantungan fisiologis. Suara dan vibrasi musik dapat menjadi stimulator bagi siswa tanpa memerlukan peralatan yang rumit. Selain itu, musik juga dapat berfungsi untuk mereduksi kejenuhan dan sebagai instruksi cara belajar yang efektif.

Musik menyediakan proses belajar melalui model sensori aural, kinetik, dan visual yang sekaligus mengembangkan intelegensi musikal. Musik juga menyediakan hal-hal konseptual sesuai sasaran yang dimaksud, melengkapi disiplin dari melalui sistem reward, meningkatkan konsentrasi, keterampilan, dan rasa percaya diri melalui lingkungan yang tepat.

Lingkungan musikal mendukung siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda untuk bekerja sama dengan baik, memperoleh pengalaman melalui stimulasi dalam proses belajar mengajar, dan mempersiapkan siswa untuk memecahkan masalah dengan cara yang menarik. Musik juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memproduksi komposisi yang original, melahirkan rasa aman, dan mengurangi stres melalui kelompok ansambel yang dapat memenuhi aspek identitas siswa sebagai media ekspresi diri.

Dengan daya tarik alamiah yang dimiliki, musik tidak hanya berperan sebagai stimulus tetapi juga sebagai bagian integral dari proses belajar. Melalui aktivitas musik, siswa diberikan penguat intrinsik dan ekstrinsik serta tempat yang efektif untuk meningkatkan komunikasi verbal maupun non verbal.

Penulis: Lydia
Editor: Dhuyuf