Energi Fosil dan Terbarukan, Mana yang Kita Butuhkan Hari Ini?

0
22 views

Energi adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Kita membutuhkannya untuk menyalakan lampu, menjalankan kendaraan, memasak, bahkan menjalankan pabrik dan kantor. Tapi tidak semua energi itu sama. Ada yang berasal dari masa lalu evolusi bumi yang sangat purba, ada pula yang berasal dari proses alam yang terjadi setiap hari. Inilah dua jenis energi utama yang saat ini digunakan dunia ialah energi fosil dan energi terbarukan.

Dari Mana Asalnya?

Energi fosil terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang terkubur selama jutaan tahun di dalam tanah. Tekanan dan panas bumi selama waktu yang sangat lama mengubahnya menjadi batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Energi ini disimpan dalam jumlah besar di dalam bumi, tapi jumlahnya terbatas dan tidak bisa diperbarui.

Sementara itu, energi terbarukan berasal dari sumber alam yang secara alami terus ada dan tidak habis. Sinar matahari, hembusan angin, aliran air, panas bumi, dan bahan organik seperti limbah pertanian semuanya bisa diolah menjadi energi tanpa harus menunggu jutaan tahun. Selama matahari masih bersinar dan bumi terus berputar, energi terbarukan tetap tersedia.

Bisa Habis atau Tidak?

Inilah perbedaan paling mendasar antara energi fosil dan energi terbarukan. Energi fosil bisa habis, sedangkan energi terbarukan tidak. Sumber daya fosil terbentuk dari proses alami yang memakan waktu jutaan tahun. Ketika digunakan, ia tidak bisa digantikan dalam waktu singkat.

Saat kita membakar batu bara atau minyak bumi untuk menghasilkan energi, kita sedang menggunakan sesuatu yang sifatnya terbatas. Sekali habis, habislah ia. Tidak ada cara cepat untuk membuatnya kembali.

Sebaliknya, energi terbarukan berasal dari sumber-sumber alam yang terus ada dan terus diperbarui oleh proses alam. Matahari akan tetap bersinar setiap hari, angin akan terus berhembus di berbagai belahan bumi, dan air akan terus mengalir dari hulu ke hilir.

Itulah mengapa energi ini disebut “terbarukan”. Ia tidak tergantung pada cadangan yang tersembunyi di dalam tanah, melainkan pada siklus alam yang terus berlangsung. Selama bumi masih hidup, sumber energi ini akan terus tersedia.

Dampak Terhadap Lingkungan

Energi fosil punya satu masalah besar: polusi. Saat dibakar, batu bara dan minyak bumi melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, terutama karbon dioksida (CO₂), yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, proses pengambilan dan pengangkutan bahan bakar fosil juga sering merusak lingkungan, mulai dari tambang terbuka hingga tumpahan minyak di laut.

Energi terbarukan jauh lebih ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga surya atau tenaga angin, misalnya, menghasilkan listrik tanpa membakar apa pun. Tak ada asap, tak ada limbah beracun. Memang, pembangunan infrastrukturnya tetap meninggalkan jejak lingkungan, tapi jauh lebih kecil dibandingkan energi fosil.

Soal Harga

Dulu, energi terbarukan dianggap mahal. Namun sekarang, biayanya terus menurun. Di banyak negara, membuat listrik dari sinar matahari atau angin kini lebih murah daripada dari batu bara. Biaya perawatan pembangkit energi terbarukan juga rendah karena tidak banyak bagian bergerak atau bahan bakar yang perlu diisi ulang.

Energi fosil tampak murah di permukaan, tapi ada “biaya tersembunyi” yang dibayar oleh lingkungan dan kesehatan manusia. Polusi udara dari pembakaran batu bara menyebabkan penyakit pernapasan. Perubahan iklim akibat emisi karbon mengancam pertanian, air bersih, dan kehidupan sehari-hari.

Masa Depan Energi

Melihat semua perbedaannya, energi fosil dan terbarukan seakan mewakili dua zaman. Energi fosil adalah warisan masa lalu yakni kuat, tapi kotor dan terbatas. Energi terbarukan adalah gambaran masa depan yaitu bersih, terus-menerus ada, dan bisa diwariskan ke generasi berikutnya.

Di tengah tantangan iklim global dan kebutuhan energi yang terus meningkat, memilih energi bukan hanya soal teknis, tapi juga soal nilai. Kita sedang menentukan jalan mana yang akan ditempuh yaitu bertahan dengan cara lama, atau beralih ke sesuatu yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih adil bagi bumi ini.

Penulis: Pasha

______________________________________________

Konten ini merupakan bagian dari kolaborasi kampanye dengan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara untuk isu transisi energi berkeadilan.