BerandaNEWSFADA Kembali Terapkan Metode Lama, Pisahkan Antara KUKERTA dengan PPL

FADA Kembali Terapkan Metode Lama, Pisahkan Antara KUKERTA dengan PPL

Serang, lpmsigma.com – Fakultas Dakwah (FADA) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten kembali menerapkan metode lama, yaitu memisahkan antara Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Acara pelepasan PPL yang berlangsung di kampus dua UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dengan dihadiri oleh Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Dakwah, Ketua Jurusan dan Dosen Pembimbing Lapangan, Rabu (18/09).

Pada acara ini dibuka langsung oleh Mufti Ali, selaku Wakil Rektor I, Ia Menyampaikan agar selama 40 hari mahasiswa dapat berusaha keras di lokasi guna mempraktekkan ilmunya dan menyerap pengetahuan empiris di lapangan untuk diterapkan di masa yang akan datang.

“Tidak cukup bekal teori di kelas, mahasiswa juga harus bijak dan low profile atau bersikap sederhana dan rendah hati untuk menyerap ilmu pengetahuan di lapangan. Tentu saja ada keharusan untuk bersikap memiliki attitude,” ucapnya.

Ia juga berpesan, jangan sampai kedatangan mahasiswa ke lapangan ini membuat tatanan harmoni kehidupan sosial menjadi destruktif. Mahasiswa juga diharapkan menjaga relasi, hubungan sosial yang baik dan bersikap sesuai kearifan lokal.

“Tidak ada pengalaman lapangan yang tidak berharga yang tidak menjadi bekal bagus untuk masa depan. Berbahagialah dengan pengalaman yang akan dialami dan jangan sampai terlewati kegiatan PPL ini untuk hal yang tidak produktif. Semoga bermanfaat bagi masyarakat, lembaga dan peradaban,” tutupnya.

Siti Annisa, selaku mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, merasa kebingungan terkait PPL pada tahun ini. Ia mengatakan penempatan PPL terbilang cukup jauh.

“Saya sedikit merasa bingung ini itu PPL atau Kukerta sesi kedua, karena untuk penempatannya sendiri cukup lumayan jauh, kepikiran juga untuk masalah biaya. Tapi balik lagi, PPL ini juga kan sebagian tugas dari kuliah dan untuk menjadi bahan pelajaran bagi mahasiswa,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Bahrul Ulum selaku mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, berharap kepada Dosen Pembimbing Lapangan agar bisa terjun langsung kelapangan, karena ia merasa bahwasanya mahasiswa itu belum terlalu mengetahui mengenai dunia kerja, Ia mengkhawatirkan ketika tidak ada arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan maka situasinya akan menjadi tidak kondusif.

“Harapan saya, untuk Dosen Pembimbing Lapangan bisa lebih terjun ke anak-anak yang PPL, karena kita mahasiswa yang kebanyakan belum tahu lingkungan kerja. Kedua, yang ditakutkan kekondusifan kita ketika kita di lapangan menjadi acak-acakan,” ucapnya.

Reporter: Mg_Paiz
Editor: Dhuyuf

- Advertisment -

BACA JUGA