Gaya hidup sedentary mungkin masih menjadi istilah yang cukup asing didengar, tapi ternyata gaya hidup ini adalah contoh gaya hidup tidak sehat yang biasa dilakukan oleh banyak masyarakat terutama pada kalangan anak muda. Gaya hidup yang tidak banyak melakukan aktifitas dan lebih condong pada prilaku bermalas-malasan ini banyak memiliki pengaruh negatif jika terus dilakukan dan menjadi kebiasaan.
Mengutip dari Jurnal karya Evi Wulandari, “Pengaruh Pola Hidup Sedentari terhadap Tingginya Tekanan Darah pada Lansia Kelurahan Jambangan”, menjelaskan bahwa Pola hidup sedentary didefinisikan sebagai gaya hidup yang melakukan sedikit aktivitas fisik dan tidak memenuhi standar aktivitas fisik karena lebih banyak melakukan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak energi, seperti menonton televisi, mengakses internet dan berbicara.
Menurut penelitian pada jurnal di atas menyebutkan bahwa seseorang yang menjalani gaya hidup sedentary biasanya tidak melakukan banyak aktivitas fisik dan biasanya duduk atau berbaring sepanjang hari, bahkan saat tidur. Pola hidup sedentary dikategorikan tinggi jika durasi >35 jam per minggu, sedang jika 21-35 jam per minggu, dan rendah jika <21 jam/minggu.
Pola hidup yang tidak sehat ini dapat menyebabkan berbagai macam jenis penyakit yang dapat di timbulkan karena kurangnya kegiatan fisik. Adapun beberapa contoh penyakit yang dapat di sebabkan oleh gaya hidup sedentary yaitu: obesitas, stroke, tingginya tekanan darah, diabetes mellitus, penyakit jantung dan kanker.
Untuk menghindari gaya hidup sedentary ini kita di harapkan untuk bisa mulai melakukan olahraga agar melatih fisik kita untuk terus bergerak. Adapun kegiatan olahraga yang bisa di lakukan yaitu dengan cara lari, bersepeda, berenang, bermain bola dan aktifikas kegiatan fisik lainnya.
Penulis: Nabel
Editor: Nazna