Serang, lpmsigma.com– Andreas Harsono tekankan wartawan harus independen dalam acara Gebyar Jurnalistik 2025 yang di adakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Junalistik Bidik Utama Untirta yang mengusung tema “Pilar Demokrasi: Menyuarakan Fakta di Tengah Bisingnya Disinformasi”, yang bertempat di Aula Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kampus Pakupatan, pada Sabtu (28/6).
Acara ini menghadirkan Andreas Harsono, jurnalis senior, aktivis, dan penulis buku sebagai pembicara dalam seminar tersebut. Dalam pemaparannya, Andreas menekankan bahwa wartawan sejati harus memegang teguh prinsip independensi dan berpihak kepada kepentingan publik.
“Wartawan harus independen dan berguna bagi publik. Di tengah maraknya disinformasi, peran jurnalis semakin krusial sebagai penyaring informasi yang bisa dipercaya,” tegasnya.
Menurutnya, tantangan terbesar jurnalis saat ini bukan hanya tekanan politik atau ekonomi, tetapi juga derasnya arus informasi palsu yang menyebar lewat media sosial dan platform digital lainnya. Andreas mendorong pers kampus agar terus belajar, bersikap kritis, dan menjaga integritas dalam menulis.
“Hari ini tantangan jurnalis bukan cuma tekanan politik, tapi banjir hoaks di media sosial, kalian sebagai Wartawan muda harus terus belajar dan jaga integritas,” ucapnya.
Sementara itu, Pembina Jurnalistik Bidik Utama, Ivan, mengingatkan pentingnya kecermatan mahasiswa dalam menerima setiap informasi yang beredar.
“Kita harus cermat dalam menerima banyaknya disinformasi. Literasi media menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang belum tentu benar,” tutupnya.
Reporter: Frida
Editor: Enjat