Serang, lpmsigma.com – Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) mengadakan diskusi publik bertajuk “Dampak Efisiensi Anggaran bagi Dunia Pendidikan,” yang dihadiri oleh DEMA setiap Fakultas sebagai pembicara. Berlangsung di pelataran Fakultas Dakwah pada Jumat (21/02).
Muhammad Marjuki, Ketua DEMA-U, menuturkan bahwa efisiensi anggaran dalam dunia pendidikan membawa banyak dampak buruk. Salah satunya adalah meningkatnya angka putus kuliah. Bahkan sebelum adanya efisiensi, biaya perkuliahan yang tinggi sudah menjadi alasan banyak mahasiswa memilih berhenti kuliah karena beratnya beban Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Dengan adanya efisiensi ini, dapat menyebabkan banyak dampak negatif bagi pendidikan, salah satunya meningkatnya angka putus kuliah,” ungkap Marjuki dalam diskusi publik.
Ia juga menambahkan bahwa efisiensi anggaran bisa berdampak pada pemotongan dana beasiswa di UIN Banten.
“Hasil kajian yang saya lakukan semalam menunjukkan bahwa anggaran Kementerian Agama telah dipotong dari Rp34,4 triliun menjadi Rp11,4 triliun. Efisiensi ini juga menyebabkan anggaran pendidikan di UIN SMH Banten dipangkas sebesar Rp39 miliar. Selain itu, efisiensi ini berdampak pada pemotongan anggaran beasiswa sebesar 9%,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Muhammad Anwar, Wakil Ketua DEMA Fakultas Ushuluddin dan Adab Periode 2025 sekaligus mantan Presiden Mahasiswa FKBM KIP-K UIN Banten Periode 2024, menyatakan bahwa efisiensi anggaran juga berimbas pada program beasiswa KIP Kuliah di UIN Banten.
“Dampak efisiensi yang paling mengejutkan adalah adanya isu bahwa beasiswa KIP Kuliah hampir ditiadakan untuk mahasiswa baru dan lama. Namun, hingga kini belum ada kejelasan resmi terkait hal tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa dampak besar dari efisiensi anggaran ini akan dirasakan dalam program beasiswa. Jika pada tahun 2024 kuota penerima beasiswa KIP Kuliah mencapai 450 orang, maka pada tahun 2025 jumlah penerima akan berkurang menjadi sekitar 320 orang.
“Hal yang sudah pasti terdampak dari efisiensi ini adalah pengurangan kuota penerimaan beasiswa KIP Kuliah di tahun 2025,” tutupnya.
Reporter: Nabel
Editor: Enjat