Serang, lpmsigma.com – Ketua BEM Rema UPI, Fatiha Khoirotunnisa Elfahmi mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami darurat iklim dan darurat kepemimpinan perempuan.
“Banyaknya porsi yang tidak seimbang, sehingga perempuan sulit memimpin pucuk tertinggi organisasi seperti jabatan pemimpin atau ketua,” kata Fatiha saat Webinar Nasional UIN Banten
Menurutnya, iklim atau climate change akan menjadi ancaman serius di tahun 2021 ini, banyak sekali ancaman yang akan merugikan lingkungan dan kehidupan perempuan. “Perubahan iklim yang sangat signifikan pada detik ini dan salah satu efek yang ditimbulkan yakni pemanasan global warming dan itu sangat bahaya.”
“Implikasi perubahan iklim sudah mempengaruhi dan berdampak buruk bagi perempuan dan perubahan dunia manapun,” Katanya
Senada dengan Fatiha, salah satu aktivis Aliansi Perempuan Banten, Eva Nurcahyani juga menuturkan bahwa manusia dan makhluk hidup yang ada di bumi harus mampu mengintegrasikan dan merawat sesuatu yang ada di bumi dengan perspektif gender dan ekologi.
“Dimana hari ini manusia sebagai makhluk hidup yang ada di lingkungan hidup, bisa mengintegrasikan dan juga bisa menanam atau merawat lingkungan dalam perspektif ekologi dan keadilan ekonomi,”
Di acara Webinar lingkungan dan perempuan yang diadakan oleh DEMA-U UIN Banten tersebut, Eva juga mengingatkan bahayanya dampak perubahan iklim terhadap perempuan.
“Pengaruhnya bisa berbeda antara laki-laki dan perempuan salah satunya adalah konflik sosial, budaya, ekonomi dan politik,” katanya
Di peringatan hari Bumi dan Kartini yang diadakan oleh DEMA-U UIN Banten tersebut Fatiha dan Eva mengajak seluruh mahasiswa UIN Banten untuk merawat lingkungan hidup dan perempuan sebagai satu kesatuan yang utuh.
Reporter: Alfin
Penulis, Alfin
Editor: Vera