Kuota Wisuda Penuh Lebih Cepat Dari yang Dijadwalkan

0
31 views

Serang, lpmsigma.com — Pendaftaran wisuda Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten, periode Desember 2025 ditutup lebih awal dari jadwal yang tercantum di laman resmi kampus. Semula pendaftaran dijadwalkan hingga 31 Oktober 2025, namun sistem sudah dinonaktifkan sebelum waktu tersebut karena kuota peserta telah terpenuhi Kamis, (30/09/25).

Riyadi, selaku bagian akademik rektorat, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan karena jumlah pendaftar telah melebihi kapasitas yang disediakan.

“Dari awal edaran, kuota kita hanya 1.000 dan sekarang sudah lebih dari itu, jadi tidak bisa diterima lagi. Tempatnya juga harus mempertimbangkan kenyamanan. Idealnya hanya 750–800 peserta karena banyak orang tua yang ingin masuk ke lokasi wisuda,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan, penambahan kuota masih menunggu keputusan dari pihak rektor.

“Kecuali ada kebijakan rektor untuk menambah peserta, tapi risikonya orang tua tidak bisa ikut masuk karena keterbatasan tempat. Kami khawatir akan muncul gejolak kalau orang tua tidak diperbolehkan masuk,” tambahnya.

Namun, sejumlah mahasiswa menilai keputusan tersebut kurang transparan.
Wicak, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 9, mengaku kecewa karena sudah berupaya menyelesaikan sidang munaqasyah agar bisa mengikuti wisuda tahun ini, namun tetap tidak bisa mendaftar.

“Saya sangat sedih karena sudah mengejar sidang supaya bisa wisuda tahun ini, tapi ternyata kuotanya sudah penuh. Seharusnya pihak rektorat memberikan data pasti berapa yang sudah daftar dan berapa yang diterima. Tidak ada transparansi data sama sekali,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa informasi mengenai jumlah pendaftar tidak pernah diumumkan secara resmi.

“Teman saya sempat ke rektorat dan katanya pendaftar sudah 1.200 orang, tapi tidak ada informasi resmi di website kampus. Seharusnya diumumkan agar mahasiswa tidak bingung,” tambahnya.

Sementara itu, Awa, mahasiswa KPI lainnya, menilai bahwa alasan efisiensi dan keterbatasan tempat bisa dimaklumi, tetapi kampus perlu memperbaiki sistem penyebaran informasi.

“Mahasiswa bisa saja memahami alasan efisiensi, tapi masalahnya komunikasi dari pihak kampus kurang jelas. Banyak yang jarang ke kampus jadi tertinggal informasi,” ujarnya.

Ia berharap sistem pendaftaran wisuda ke depan dapat dilakukan secara daring dengan pembaruan data yang dapat dipantau langsung oleh mahasiswa.

“Kalau bisa dibuat sistem pendaftaran online dengan kuota yang terpantau real-time, supaya mahasiswa tahu sisa kuotanya dan tidak ada kesan tiba-tiba penuh,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak akademik UIN SMH Banten belum memberikan konfirmasi resmi terkait kemungkinan penambahan kuota maupun kebijakan lanjutan atas penutupan pendaftaran wisuda tersebut.

Reporter: Hida
Editor: Naila