Satu Mei ditetapkan menjadi Hari Buruh Sedunia atau May Day oleh beberapa negara. Tentunya hal itu bukan sesuatu yang dipilih secara acak, tetapi ada peristiwa atau sejarah dibalik tanggal tersebut. Semua bermula pada abad ke-19, dimana pada saat itu terjadi aksi demonstrasi oleh buruh di Chicago yang menuntut dipangkasnya jam kerja, yang awalnya 16 jam perhari mejadi delapan jam dari yang sebelumnya 16 jam per hari.
Pemogokan kerja pertama dilakukan oleh pekerja Amerika, pemogokan ini juga membawa pengorganisir ke meja pengadilan dan mengangkat fakta bahwa tak hanya 16 jam kerja tetapi ada yang sampai berkerja hingga 19-20 jam perhari. Dan sejak saat itu perjuangan menuntut jam kerja menjadi agenda bersama.
Pada lima September 1882 dilakukan parade pertama di kota New York yang diikuti 20.000 orang yang menuntut delapan jam kerja, delapan jam istirahat dan delapan jam rekreasi.
Hingga pada satu Mei sampai pada empat Mei 1886 para buruh di Amerika Serikat menggelar aksi demonstran besar-besaran. Hal tersebut hingga membuat sebuah kericuhan antara para buruh dan pihak kepolisan yang berusaha meredam aksi masa, ada oknum yang melemparkan bom yang membuat polisi langsung mengeluarkan tembakannya. Peristiwa tersebut memakan banyak korban tewas dan terluka.
Sedangkan di Indonesia sendiri hari buruh kembali rutin di rayakan pada era reformasi. Berlanjut pada tanggal satu Mei 2013 terjadi peristiwa sejarah hari buruh yang penting di Indonesia, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal tersebut sebagai hari libur Nasional tiap tahunnya. Dimana hal itu untuk menghargai para buruh yang telah memperjuangkan hak-hak nya.
Penulis: Rubbi
Editor: Een