Serang, lpmsigma.com – Dialog publik yang bertajuk 23 tahun berdirinya Provinsi Banten, berlangsung di kampus dua UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa yang bergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pandeglang (kumandang), Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) dan komunitas Mahasiswa Soedirman (KMS 30) pada Rabu, (27/09).
Alfiat selaku ketua umum Kumandang wilayah Serang mengatakan, bahwa dialog ini diselenggarakan bertujuan untuk mengembalikan semangat mahasiswa Banten kembali peduli akan situasi yang terjadi di Banten selama 23 tahun.
“Kami mengadakan dialog ini bermaksud untuk mengembalikan semangat mahasiswa Banten, khususnya agar peduli terhadap situasi Banten yang banyak masalah seperti kekeringan, kemiskinan dan pendidikan yang sangat miris sedang Banten udah 23 tahun,” ucapnya.
Disisi lain Nedi selaku pembicara pada dialog ini mengatakan, Banten menduduki peringkat dua sebagai kampus laboratorium pergerakan.
“Banten menduduki peringkat dua setelah Makassar, oleh karena itu apabila mahasiswa Banten tidak mempertahankan itu sangat disayangkan,” ucapnya.
Selain itu ia juga menyoroti mahasiswa sekarang lebih bergandengan tangan dengan pemerintahan padahal secara sejatinya mahasiswa adalah sebagai pengawas kebijakan pemerintah.
“Saya melihat mahasiswa sekarang lebih sejalur dengan pemerintahan padahal gedung kampus kita dengan gedung di sana berseberangan, mahasiswa di sebut mati apabila tidak mau berdemo lagi,” tutupnya.
Reporter: Riyanti
Editor: Ima