Memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan, umat Islam di seluruh dunia semakin bersemangat dalam meningkatkan ibadah mereka, salah satunya dengan melaksanakan i’tikaf.
Apa Itu I’tikaf?
I’tikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid, fokus beribadah kepada Allah SWT melalui shalat malam, membaca Al-Qur’an, berzikir, serta ibadah lainnya. Tujuan utama i’tikaf ialah untuk memperbanyak ibadah, melatih diri untuk menjauh dari kehidupan duniawi, serta memfokuskan diri dalam berinteraksi dengan Allah SWT.
Secara bahasa, i’tikaf berasal dari kata Arab “ʿakafa-ya’kufu-‘akfan” yang berarti menetap atau berdiam diri. Dalam konteks ibadah, i’tikaf adalah aktivitas menetap di masjid dengan niat beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjauhkan diri dari kesibukan duniawi. I’tikaf merupakan ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW untuk meningkatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadan untuk mencari Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
I’tikaf dianjurkan baik bagi laki-laki maupun perempuan, dengan tetap memperhatikan adab dan tata cara yang sesuai. Ibadah ini menjadi kesempatan emas bagi setiap Muslim untuk meningkatkan keimanan dan memperoleh ampunan dari Allah SWT di penghujung Ramadan.
Selain itu, dalam jurnal “I’tikaf Sebagai Meditasi Islam” yang ditulis oleh Naelul Muna dkk, dijelaskan bahwa i’tikaf dapat berfungsi sebagai bentuk meditasi spiritual yang meningkatkan ketenangan jiwa dan ketakwaan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa i’tikaf memiliki dampak positif terhadap fokus beribadah, ketenangan mental, dan kedisiplinan dalam menjalankan ajaran Islam.
Berikut adalah beberapa manfaat lain yang terdapat dalam i’tikaf:
1. Memupuk dan meningkatkan rasa cinta kasih kepada sesama makhluk
I’tikaf membantu seseorang mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan refleksi diri, serta meningkatkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama.
2. Meningkatkan kecerdasan rohani
Kecerdasan rohani adalah pemahaman yang mendalam tentang makna hidup, nilai-nilai spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan.
3. Mencapai ketenangan jiwa
Melalui ibadah, meditasi, atau refleksi, seseorang dapat merasakan kedamaian batin, terlepas dari kegelisahan duniawi, dan merasa lebih dekat dengan Tuhan.
4. Mengendalikan hawa nafsu dan ego
Dengan lebih banyak beribadah dan merenungkan kehidupan, seseorang dapat belajar mengendalikan dorongan negatif, seperti amarah, keserakahan, dan kesombongan, yang dapat mengganggu kedamaian batin.
5. Mengobati berbagai macam penyakit jiwa
Aktivitas spiritual dapat berfungsi sebagai terapi alami untuk membantu mengurangi stres, kecemasan dan depresi, serta memberikan ketenangan pikiran dan harapan dalam menghadapi masalah hidup.
I’tikaf bukan sekadar ibadah sunnah, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat spiritualitas dan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan melaksanakan i’tikaf, seorang Muslim dapat lebih fokus dalam beribadah, menjauhi gangguan duniawi, dan merasakan ketenangan yang mendalam.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menghidupkan kembali tradisi ini, terutama pada sepuluh malam terakhir Ramadan, sebagai momen untuk meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Penulis: Ayunda
Editor: Lydia