UKT Melonjak, Pendidikan Tinggi Terganjal Biaya

0
69 views

Oleh: Bagas Yulianto, Mahasiswa Fakultas Dakwah

Kebijakan pemerintah yang ugal-ugalan dalam menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), menuai banyak kritik dan juga keluhan dari kalangan mahasiswa. Tindakan tersebut dianggap mempersempit kesempatan masyarakat menengah ke bawah untuk bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Pendidikan hari ini sudah tidak lagi ramah untuk masyarkat.

Dalam hal ini sebagai mahasiswa yang memiliki peran penting untuk mewakili aspirasi masyarakat terhadap hal apapun, salah satunya tentang kenaikan UKT yang membuat banyak mahasiswa khawatir tidak bisa melanjutkan kuliah. Sebab, kenaikan UKT tentu akan membuat mahasiswa yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, kesulitan memenuhi biaya perkuliahan.

Polemik kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak hanya terjadi di kampus Negeri di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Tapi juga kampus Negeri di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Kenaikan UKT di kampus Kemenag yang cukup mencolok terjadi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kenaikan UKT di kampus yang berbasis di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, itu hampir terjadi di seluruh fakultas atau jurusan. Tidak hanya itu, kenaikan UKT juga terjadi di setiap kelompok atau golongan UKT.

Hal ini yang menjadi ketakutan mahasiswa UIN SMH Banten untuk kedepannya, karna tidak bisa di pungkiri bagaimana sistem pendidikan dan biaya di UIN SMH Banten kedepannya.