Tim Cashless pake QRIS Bikin Amerika Ketar-Ketir?

0
30 views

Kamu tim cashless yang tidak bisa lepas dari QR Code tiap kali bayar kopi kekinian atau gorengan depan kampus? Nah, kamu perlu tahu satu fakta penting!

QR Code yang kamu scan itu bukan asal-asalan, itu pakai QRIS : Quick Response Code Indonesian Standard, sistem pembayaran digital buatan anak bangsa yang sekarang makin mendunia. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sejak 17 Agustus 2019. Tujuannya? Nyatuin semua metode pembayaran digital biar makin simpel, cepat, dan pastinya aman!

Sejak diluncurkan, QRIS telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan Katadata Insight Center  hingga Desember 2024 jumlah pengguna QRIS mencapai 55 juta orang, meningkat sekitar 9 juta pengguna atau hampir 20% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam laporan yang sama, jumlah merchant yang menerima pembayaran melalui QRIS mencapai 36 juta pada akhir 2024, dengan mayoritas berada di Pulau Jawa.

QRIS telah diadopsi oleh berbagai jenis merchant di seluruh Indonesia, termasuk:

1. Toko Ritel: Seperti Indomaret, Alfamart, dan berbagai toko kelontong.

2. Restoran dan Kafe: Mulai dari warung makan hingga restoran cepat saji.

3. Transportasi: Seperti ojek online dan layanan transportasi umum.

4. Layanan Kesehatan: Seperti apotek dan klinik.

Adopsi yang luas ini menunjukkan bahwa QRIS telah menjadi bagian integral dari ekosistem pembayaran di Indonesia.

Pada Desember 2024, volume transaksi QRIS mencapai 779 juta transaksi, naik 159% dibanding Desember 2023. Nilai transaksinya tumbuh 141% (year-on-year/yoy) menjadi Rp82 triliun.

Pertumbuhan ini, mencerminkan adopsi yang luas dari masyarakat Indonesia, terhadap sistem pembayaran digital yang efisien dan aman.

Sekarang, QRIS nggak cuma berlaku di dalam negeri. Sudah bisa dipakai juga di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ini bagian dari kolaborasi ASEAN untuk membuat sistem pembayaran regional yang nggak tergantung ke Dolar AS dan memperkuat mata uang lokal.

Well, ini serius! Dalam laporan resmi bertajuk National Trade Estimate Report 2025 pemerintah Amerika Serikat secara terang-terangan menyebut QRIS dan sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sebagai “hambatan perdagangan” karena mereka mengurangi dominasi Visa dan Mastercard di pasar Indonesia.

Mereka khawatir karena:

– Transaksi lewat QRIS lebih murah (fee sekitar 0,7%) dan langsung masuk ke sistem dalam negeri.
– Sedangkan pakai Visa/Mastercard, biaya bisa 2%-3%dan sebagian besar uangnya lari ke luar negeri, ke perusahaan-perusahaan pembayaran raksasa asal Amerika Serikat.

Namun, pemerintah Indonesia menanggapi kritik ini dengan pendekatan diplomatik. Bank Indonesia menyatakan bahwa QRIS dikembangkan sesuai dengan standar internasional dan terbuka untuk integrasi global. Mereka juga menekankan bahwa sistem pembayaran ini bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi transaksi di dalam negeri.

Bayangin kamu jajan Rp100 ribu, pakai Visa/Mastercard bisa potong fee sampai Rp3 ribu dan uang itu lari ke luar. Kalau pakai QRIS? Cuma Rp700, dan itu pun masuk ke sistem lokal kita.

QRIS nggak cuma efisien, tapi jadi bentuk kedaulatan ekonomi digital. Dan inilah yang bikin pihak Amerika was-was. QRIS sama dengan potensi gede buat negara berkembang bangkit dari dominasi ekonomi global.

QRIS bukan hanya sekadar metode pembayaran digital, akan tetapi menjadi sebuah simbol kemandirian dan inovasi Indonesia dalam menghadapi dominasi global di sektor keuangan. Dengan pertumbuhan yang pesat, biaya transaksi yang rendah, dan adopsi yang luas, QRIS telah membuktikan dirinya sebagai solusi pembayaran yang efisien dan inklusif.

Bagi para pengguna, terutama generasi muda yang mengutamakan kemudahan dan kecepatan, QRIS menawarkan solusi pembayaran yang sesuai dengan gaya hidup modern. Dan bagi Indonesia, QRIS adalah langkah maju menuju kedaulatan ekonomi digital.

Sampai saat ini, QRIS kebanggaan bangsa makin diakui dunia dan akan terus berekspansi ke berbagai negara seperti Jepang hingga dilirik pula di Eropa. Gen Z yang pakai QRIS tiap hari? Kalian lagi jadi bagian dari revolusi itu!

Penulis : Naila
Editor : Lydia