Gonjang-Ganjing Internal DEMA-U

0
34 views
Desain: Produksi

Serang, lpmsigma.com — Dalam beberapa pekan terakhir, muncul gejolak di internal Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten. Kondisi ini dipicu oleh kekecewaan sejumlah mentri dan anggota terhadap kinerja Ketua dan Wakil Ketua DEMA-U, Kamis (18/12/25).

Salah satunya sekretaris Menteri Ekonomi Kreatif DEMA UIN Banten, Hidayat Nur Ahmad, menyebut dinamika yang terjadi di internal organisasi, termasuk munculnya kritik dari akun sosial media resmi DEMA-U terhadap presiden nya sendiri, sebagai bentuk luapan kekecewaan anggota.

“Melihat akun DEMA-U sekarang justru berbalik menyerang presidennya sendiri itu memamg terkesan aneh dan janggal. Tapi bagi saya, itu hanya bentuk kekecewaan teman-teman,” bebernya, ketika diwawancarai kru LPM SiGMA.

Hidayat menyayangkan tidak ada program kerja DEMA-U yang benar-benar berdampak selama satu periode kepengurusan. Menurutnya, sebagai organisasi mahasiswa tingkat universitas, DEMA-U seharusnya mampu menghadirkan kegiatan yang dirasakan langsung manfaat nya oleh mahasiswa.

“Kita sebagai bagian dari DEMA-U sangat menyayangkan, sekelas DEMA UIN Banten satu periode ini tidak ada kegiatan yang bener-bener berdampak bagi masyarakat kampus,” jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Banten, Rizki Alamsyah, menilai kinerja DEMA-U di bawah kepemimpinan yang ada tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan, khususnya dalam hal pengadvokasian isu-isu kampus, maupun keterlibatan dalam persoalan daerah dan nasional.

“Semua bisa melihat, kinerja DEMA-U dibawah kepemimpinan Marjuki sama sekali tidak menunjukkan progres. Advokasian kasus di kampus, daerah, atau nasional juga minim keterlibatan. Setahu saya, aksi nyata cuma dilakukan dua kali,” ungkapnya.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa tanggung jawab merupakan kriteria utama seorang pemimpin. Menurutnya kondisi kepemimpinan DEMA-U saat ini menunjukkan sikap sebaliknya.

“Pemimpin itu harus bertanggung jawab. Tapi yang terjadi sekarang, pemimpin tersebut justru terkesan lepas tangan dari tanggung jawabnya,” pungkasnya.

Reporter: Nurhasanah
Editor: Lydia