Serang, lpmsigma.com – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional puluhan mahasiswi yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Banten menggelar aksi, menyuarakan berbagai kasus penindasan yang terjadi selama masa pandemi. (8/3)
Koordinator Lapangan Aksi, Wardila menuturkan, selama masa pandemi ini hak-hak perempuan banyak yang terabaikan. Penggusuran dan eksploitasi atas nama pembangunan memberikan dampak yang buruk terhadap perempuan.
“Tema yang kita ambil juga tentang eksploitasi atas nama pembangunan, dimana pemerintah itu melakukan penggusuran, pembangunan dan dampak terbesarnya itu terhadap perempuan. Selain itu, selama pandemi ini keselamatan, kesehatan dan hak-hak perempuan juga terabaikan”.
Wardila juga mengatakan bahwa diperingatan hari perempuan internasional ini bisa jadi momentum terbaik bagi perempuan untuk merapatkan barisan dalam satu perjuangan yang sama. Selain itu, ia juga berharap agar semua pihak bisa lebih memuliakan dan memperhatikan hak-hak perempuan.
“Harapan kami, perempuan saat ini bisa merapatkan barisan bahwa kita itu berhak mewujudkan hak-hak kita.
Katanya sudah ada emansipasi perempuan sampai saat ini kami tidak merasakan emansipasi itu ada,”
Senada dengan Wardila, salah satu peserta Aksi Aliansi Perempuan Banten, Dini menuturkan, salah satu cara untuk mengatasi eksploitasi dan kekerasan terhadap perempuan adalah dengan mengesahkan RUU PKS dan merealisasikan lingkungan yang ramah perempuan.
“Kita ada beberapa tuntutan terkait adanya eksploitasi dan kekerasan seksual yang dirasakan perempuan di dunia kerja. Kita ingin RUU PKS cepat disahkan. Kita ingin agar tuntutan-tuntutan perempuan segera direalisasikan,” ujarnya.
(Fajri/SiGMA)