Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) pada tahun ini dilaksanakan secara daring dan luring atau disebut juga dengan sistem hybrid dengan mengusung tema “Penguatan Vaksinasi Covid-19, Keluarga Tangguh dan Praktik Moderasi Beragama Dalam Budaya Masyarakat”.
Mekanisme Kukerta tahun ini mengharuskan mahasiswa membuat buku bersertifikasi ISBN atau Jurnal dengan akreditasi sinta 4.
Dalam diskusi umum yang diselenggarakan LPM SiGMA, Masykur Wahid mengatakan, banyak hal yang bisa dilakukan selain berdekatan langsung dengan masyarakat yaitu dengan membuat jurnal, buku dan sebagainya.
“Pengabdian itu kan ga langsung berdekatan dengan masyarakat tapi bisa melalui karya seperti buku, jurnal dan sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu, Kukerta yang dilakukan secara luring akan dilakukan dengan konsep kerja sosial terbatas dan melakukan laporan secara individu maupun kelompok.
Masykur menjelaskan konsep luring ini sudah kebijakan antara lembaga dan pusat. Mekanismenya akan disosialisasikan lebih lanjut. Akan tetapi kuota luring ini terbatas hanya 100 orang yang berdomisili di Kabupaten Serang seperti Pontang, Tanara, Petir dan Cikeusal.
“Untuk yang tidak berdomisili di Kabupaten tersebut tentu saja tidak bisa, karena kan tujuannya membatasi pergerakan, kenapa di Kabupaten Serang karena yang terdekat dari kampus,” jelasnya.
Reporter: Fajri
Editor: Vina