BerandaSuara MahasiswaTolong Bangunkan DEMA-U dan SEMA-U dari Tidur Panjangnya  

Tolong Bangunkan DEMA-U dan SEMA-U dari Tidur Panjangnya  

“Realitas kehidupan mahasiswa itu kompleks, tidak sedangkal apa yang terlihat di permukaan. Tapi pandemi belum juga usai,  semua orang menghela nafas dalam-dalam”

Oleh: Bung Qadari S

Tak terasa, tinggal menghitung hari. Sebentar lagi tiba saatnya kita semua Mahasiswa/I UIN SMH Banten untuk membayar UKT/BKT. Memang, ritual sakral ini selalu ada di kampus kita tercinta, rutin diadakan di setiap awal semesternya dari tahun ke tahun. Sekilas nampak tidak ada yang perlu dipersoalkan dari pembayaran UKT/BKT, kali ini.  Tapi lagi-lagi, realitas kehidupan mahasiswa itu kompleks.

Banyak yang berubah di keseharian kita semenjak covid-19 mewabah di negeri ini. Banyak dari kawan-kawan kita yang terdampak langsung, terutama secara ekonomi. Mulai dari orang tua mahasiswa yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerjanya secara sepihak (PHK), penghasilan orangtuanya terjun bebas dan merugi, hingga yang lebih pilu, barangkali ada juga mahasiswa yang orangtuanya meninggal karena covid-19.

Tapi, seakan tidak ada peduli. Ritual pembayaran UKT/BKT tetap harus diselenggarakan bulan ini. Penundaan, pemotongan, pembebasan tanggungan bayaran, atau kompensasi waktu pembayaran belum juga diumumkan oleh pihak rektorat. Singkatnya, kebijakan yang dapat meringankan beban mahasiswa belum terdengar sama sekali.

ORMAWA, dalam hal ini Dewan Mahasiswa Universitas (DEMA-U) dan Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) adalah representasi mahasiswa secara keseluruhan. Mahasiswa menaruh banyak harapakan kepada kedua organisasi internal tersebut. Harapannya, mereka bisa menjadi corong aspirasi.

Sekali lagi, realitas itu kompleks. Butuh kejelian lebih untuk melihat apa sebenarnya yang sedang bergejolak di lingkungan mahasiswa, kalau tidak ingin terkecoh. DEMA-U dan SEMA-U tenggelam dan sibuk mengurusi persoalan dangkal dan tidak mendesak. Semacam ilusi kerja yang bertebaran, ditabur ke permukaan yang membuat seakan mereka banyak kerja. Tapi sebetulnya jauh dari hajat mahasiswa. Tidak mewakili kawan-kawan yang mulai bimbang harus mencari uang ke mana untuk menutupi UKT/BKT nanti, yang limbung mencari solusi, dan menghela napas dalam-dalam di tengah pandemi.

DEMA-U dan SEMA-U masih bermimpi dan terlelap, sedangkan pembayaran UKT/BKT kian mendekat. Hanya kepada kawan-kawan lah saya bisa meminta tolong: “TOLONG BANGUNKAN DEMA-U DAN SEMA-U DARI TIDUR PANJANGNYA”.

“Ditulis Oleh Salah Satu Mahasiswa Semester Enam Fakultas Syariah, Hukum Keluarga Islam, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten”

 

 

 

- Advertisment -

BACA JUGA