Rektor Baru, ini Harapan Mahasiswa UIN Banten

0
159 views

Serang, lpmsigma.com – Kementerian Agama Republik Indonesia baru saja memilih dan melantik Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk periode 2021-2025. Proses pemilihan rektor yang berlangsung secara tertutup ini menetapkan Wawan Wahyudin sebagai rektor UIN SMH Banten menggantikan Fauzul Iman yang telah menjabat selama satu periode. Minggu, (1/8)

Pergantian pucuk kepemimpinan di UIN SMH Banten menjadi kabar gembira dan harapan baru untuk seluruh civitas akademik, mengingat banyaknya persoalan akademis dan non akademis yang belum selesai di masa kepemimpinan sebelumnya.

Salah satu mahasiswa Fakultas Syariah, Faris Amrullah mengatakan hal yang paling substansial di kepemimpinan baru ini Rektor UIN Banten harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas akses agar bisa membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya.

“Hal yang paling utama yang harus dilakukan adalah perluasan akses, yang mana hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat substansial dan yang ke dua adalah meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Faris saat mengikuti Diskusi Umum LPM SiGMA

Senada dengan Faris, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas, Firdian menilai pemimpin baru UIN Banten harus bisa lebih cepat merespon persoalan yang ada di kampus, terlebih persoalan yang berhubungan dengan mahasiswa.

Idealnya, lanjut Firdian, untuk memimpin UIN Banten rektor harus memiliki mental yang kuat dan harus bisa melibatkan seluruh civitas akademik dalam mengambil kebijakan di kampus.

“Jika melihat dari kondisi kita hari ini, rektor selaku pemimpin baru harus bisa merespon cepat terkait persoalan-persoalan yang ada di kampus dan melibatkan mahasiswa dalam memutuskan kebijakannya,” kata Firdian

Selain berbicara tentang idealis seorang pemimpin, mahasiswa juga berharap agar Wawan Wahyudin bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di kepemimpinan Fauzul Iman.

Pimpinan Umum LPM SiGMA, Ahmad Khudori mengatakan rektor UIN Banten yang baru harus memiliki empati dan memberikan dukungannya kepada setiap mahasiswa yang sedang mengalami persoalan.

“Pada kepemimpinan rektor sebelumnya ada beberapa catatan yang harusnya tidak terjadi di masa kepemimpinan rektor yang sekarang dan dari pihak lembaga itu sendiri harus lebih memiliki empati dan memberikan dukungan kepada setiap mahasiswanya,” katanya

Reporter: Alfin