Angin dengan leluasa masuk ke sela-sela ruangan, meresap masuk ke dinding-dinding kusam gedung Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Gedung berjendela tanpa kaca itu dibangun berdampingan di depan gedung unit kegiatan mahasiswa (UKM). Bangunan seluas 6×4 meter persegi tersebut sudah lama tak digunakan sebagaimana fungsinya.
Gedung yang bercat merah putih itu kini nampak kusam tak terurus. Terlihat rumput-rumput liar merambat bergelantungan di sudut-sudut dinding, tetesan air turun dari atap gedung yang bocor. Gedung yang diperuntukan untuk pusat pemerintahan mahasiswa itu kini dibiarkan terbengakalai tak terawat.
Bangunan dua ruangan itu juga acap kali memberikan kesan menyeramkan.
Di awal periode Presma Faiz Naufal Alfarisi, gedung ini sempat dibersihkan dan dihuni selama seminggu. Namun, setelah itu ditinggalkan dan terbengkalai sampai sekarang.
Menurut Didi Wahyudin, mahasiswa Hukum Keluarga Islam, gedung Dema-U sudah beberapa tahun terakhir ini dibiarkan tak terurus dan terbengkalai. Ia menganggap pihak kampus dan pengurus Dema-U sudah terlalu abai sehingga gedung tersebut tak pernah tersentuh pembangunan. “Untuk apa punya gedung kalau tidak dipakai, mending diruntuhkan,” ucap Didi
Hal senada juga diucapkan oleh, Faiz Zaki Prasetyo, ia mengatakan bangunan yang diperuntukan untuk Sekretariat Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas itu seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai tempat berteduh dan penyimpan barang, terlepas dari itu bangunan juga bisa menjadi ikon kehidupan kampus.
“Kampus sebagai miniatur negara harusnya punya pusat untuk menjadi tempat corong aspirasi mahasiswanya sebagai masyarakat itu sendiri,” katanya
Gedung kumuh di tengah kampus itu menurut Faiz harus segera dibenahi agar memberikan kesan bersih dan rasa nyaman kepada semua orang.
“Harus punya rasa memiliki lah, toh anak UKM juga bisa merawat gedungnya,” kata Faiz
Di tempat lain, Wakil Ketua Dema-U Pirdian Pratama menuturkan pihaknya kini masih menunggu perbaikan yang sudah diajukan sejak awal kepemimpinannya. Walaupun mendapati respon yang baik dari pihak rektorat, namun sampai saat ini ia tak kunjung mendapati kepastian kapan gedung kebanggan Dema-U itu akan dibenahi.
“Sebelumnya sempat kita pakai tapi kondisinya memang sedang kita audiensikan kepada Warek tiga (bidang kemahasiswaan), kita sambil menunggu perbaikan yang sudah diajukan” kata Pirdian
Terkait kondisi gedung Dema-U, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Hidayatullah, menuturkan sudah bukan rahasia umum lagi. Ia menjelaskan pihak Kampus akan segera memberikan perawatan agar gedung tersebut bisa digunakan oleh mahasiswa.
“Sementara perawatan dulu agar bisa dimanfaatkan, kalau renovasi gedung kita akan bicarakan lebih lanjut,” katanya
Penulis: Danimmm