Amalan Utama Pada 10 Hari Terakhir Ramadan

0
30 views

Banyak sekali keutamaan pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan, salah satunya dengan Allah SWT memberikan kita pahala yang luar biasa hingga dapat menghapus semua dosa jika kita beribadah pada malamnya. Sepuluh malam terakhir merupakan malam yang sangat disukai oleh Rasulullah SAW.

Dalam sepuluh malam terakhir ini terjadi peristiwa yang sangat istimewa yaitu Lailatul qadar. Lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Apabila seseorang melakukan sholat di malam tersebut dengan iman yang tulus, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Barang siapa yang melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan serta mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dikutip dari situs resmi Kemenag.co.id, berikut beberapa amalan yang dianjurkan oleh Nabi SAW, ketika 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

1. Memperpanjang Shalat Malam

Selama 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, ia menghidupkan malamnya untuk beribadah, shalat, zikir, dan berbagai aktivitas lainnya hingga waktu fajar. Seluruh anggota keluarganya mengikuti kebiasaan ini untuk sama-sama menikmati kenikmatan beribadah sepanjang malam. sebagaimana disampaikan oleh Aisyah RA,

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Memperbanyak Sedekah

Meningkatkan sedekah, menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya. Karena tidaklah sempurna keimanan dan kualitas ibadah seseorang kecuali jika adanya keseimbangan antara ibadah ritual dan ibadah sosial. Sebagaimana firman Allah SWT
yang artinya:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (Qs. As-Sajdah: 16).

Bersedekah selama 10 hari terakhir tidak hanya melibatkan zakat fitrah dan zakat mal, tetapi juga disarankan untuk memperbanyak sedekah sunnah untuk berbagi kebahagiaan dan menyediakan bekal makanan untuk dhuafa di hari raya Idul Fitri. Sedekah sunnah dapat berupa harta, makanan, pakaian, paket untuk yatim dan dhuafa, dan sebagainya.

3. I’tikaf

I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia. I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya. I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

“Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan”. (HR. Muttafaq ‘alaih)

4. Tilawah Al Qur’an

Meningkatkan membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah utama di 10 hari terakhir Ramadan. Tidak sedikit umat Islam yang larut dalam tilawah Al-Qur’an sepanjang malam baik di masjid maupun di rumah. Tilawah Al-Qur’an adalah ibadah ringan dan memiliki keutamaan yang besar.

Tradisi mengejar khataman Al-Qur’an di akhir Ramadan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi pribadi muslim, khususnya mereka yang setiap hari bergulat dengan aktivitas pekerjaan, sehingga khataman Al-Qur’an sebanya satu kali menjadi target realistis. Apapun bentuk motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih digiatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Itulah beberapa amalan penting yang di anjurkan oleh Rasulullah SAW kepada ummatnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Marilah kita berlomba-lomba dalam memperbanyak pahala di penghujung Ramadan ini.

Reporter: Enjat
Editor: Duyuf