Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain td-cloud-library dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u642071575/domains/lpmsigma.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Awal Mula Tradisi Wisuda: Dari Perguruan Tinggi ke Sekolah Dasar - LPM SiGMA
BerandaSiGMAPEDIAAwal Mula Tradisi Wisuda: Dari Perguruan Tinggi ke Sekolah Dasar

Awal Mula Tradisi Wisuda: Dari Perguruan Tinggi ke Sekolah Dasar

Setiap tahun, momen wisuda selalu menjadi peristiwa penuh kebahagiaan, bukan hanya bagi mahasiswa, tapi juga bagi siswa-siswi SD, SMP, dan SMA. Pemandangan anak-anak mengenakan toga, berjalan ke panggung satu per satu, kini sudah jadi hal yang umum. Tapi pernahkah Sigmania bertanya, sejak kapan tradisi wisuda ini mulai dilakukan di jenjang sekolah? dan siapa yang pertama kali memulainya?

Dalam jurnal STAI Al-Jawami, Rianti Oktaviani menjelaskan, wisuda adalah salah satu momen paling spesial dalam perjalanan pendidikan seseorang. Prosesi ini biasanya ditandai dengan penyerahan ijazah oleh pihak sekolah atau lembaga pendidikan. Di Amerika Serikat, upacara kelulusan tidak hanya dilakukan di perguruan tinggi, tapi juga di jenjang pendidikan dasar mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK), SD, SMP, hingga SMA. Bahkan, kenaikan kelas pun dapat dirayakan secara simbolis layaknya kelulusan.

Sebenarnya, tradisi wisuda sebagai seremoni perayaan kelulusan sekolah berawal dari universitas-universitas di Eropa kisaran abad ke-12, seperti Universitas Bologna dan Oxford. Kala itu, wisuda adalah momen sakral untuk menandai kelulusan dan pemberian gelar akademik. Pada abad ke-19 penggunaan toga pun mulai distandarisasi di Amerika Serikat. Lalu, lambat laun menjadi simbol kelulusan yang menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Tradisi wisuda awalnya memang hanya dikenal di lingkungan kampus, namun karena pengaruh budaya luar terutama Amerika, tradisi ini mulai merambah ke jenjang-jenjang pendidikan dasar seperti TK, SD, SMP, dan SMA. Di Amerika, wisuda dari TK hingga SMA sudah menjadi hal yang umum dan dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap pencapaian siswa di setiap tahap.

Di Indonesia sendiri, fenomena perayaan wisuda pada jenjang SD, SMP, dan SMA mulai muncul sekitar awal tahun 2000-an. Tidak ada catatan resmi atau tokoh tertentu yang disebut sebagai pencetus tradisi ini. Namun, banyak yang sepakat bahwa budaya ini mulai muncul lewat adopsi dari sekolah-sekolah swasta dan internasional yang lebih dulu menggelar wisuda untuk jenjang sekolah dasar dan menengah.

Sekolah-sekolah berstandar internasional sering dianggap sebagai pelopor. Seiring berjalannya waktu, sekolah negeri di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya pun mulai mengikuti tren perayaan wisuda ini. Wisuda pun akhirnya menjadi bagian dari tradisi sekolah yang dinanti-nanti, bukan hanya oleh siswa, tetapi juga oleh para orang tua.

Oleh karena itu, meski tidak diatur dalam kurikulum nasional, prosesi wisuda tetap digelar karena dianggap sebagai bentuk apresiasi dan perayaan pencapaian siswa. Bagi banyak sekolah dan keluarga, ini adalah momen istimewa yang penuh kenangan.

Penulis : Davina
Editor : Tiara

- Advertisment -

BACA JUGA