Bus UIN SMH Banten Terbengkalai, Begini Penjelasan Kepala Subbagian RTBMN

0
193 views

Serang, lpmsigma.com | Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten memiliki berbagai macam sarana dan prasana. Salah satunya adalah kendaraan bus yang terlihat di halaman depan parkiran kampus nampak terbengkalai dan tidak terpakai.

Kepala Subbagian Rumah Tangga dan Barang Milik Negara (RTBMN) Teguh Santoso mengatakan,  saat ini kampus memiliki dua bus yang berwarna jingga dan hijau. Bus yang masih terpakai hanya satu, yaitu bus berwarna jingga. Karena bus ini baru saja di hibahkan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) diakhir tahun 2019.

“Bus hijau yang terlihat di parkiran Fakultas Dakwah itu sudah tidak layak digunakan, karena bus tersebut sudah beroperasi kurang lebih selama 10 tahun dan selama dua tahun belakangan ini bus tersebut tidak pernah digunakan lagi di karenakan terdapat kerusakan mesin,” ujar Teguh, Senin (16/11).

Untuk mendapatkan bus ini, lanjut Teguh, pihak kampus memerlukan proses yang cukup lama, mulai dari menunggu surat edaran dari pimpinan Kementerian Perhubungan mengenai izin operasi bus sampai serah terima bus tersebut dengan pihak kampus UIN SMH Banten. Dalam penggunaannya, bus ini diperuntukan untuk kegiatan mahasiswa seperti perlombaan yang mewakili kampus.

“Bus ini untuk kegiatan mahasiswa. Tidak sembarangan memberi izin kepada mahasiswa. Kegiatannya harus jelas baru bisa diizinkan oleh pembina. Kampus hanya menyediakan bus dengan supirnya, untuk biaya tol dan bensin ditanggung mahasiswa dan terkait penggunaannya bus ini ada syarat-syarat tertentu yang harus di penuhi. Kalo persyaratan minjam ajukan saja kepimpinan. Seperti rektorat, dan sekretaris jurasan. Kemana dan berapa jumlah orangnya. Jika faktanya berbeda maka akan dibatalkan peminjaman,” lanjutnya. 

Salah satu mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Abroh Nurul Fikri, menanggapi terkait keberadaan bus yang dimiliki kampus yang selama ini tidak pernah dipakai. Ia menuturkan bahwa bus ini tidak terpakai hanya untuk menjadi pajangan saja. Selain itu, Abroh pun menyayangkan fasilitas yang disediakan hanya dijadikan pajangan.

“Selama saya kuliah disini, saya tidak pernah melihat langsung bus kampus beroperasi. Saya juga bertanya tanya bis ini dipergunakan untuk apa. Apakah hanya digunakan untuk pajangan atau hanya dijadikan icon kampus saja,” tutur Abroh. [Mg. Alfina-Anissa/Dani/SiGMA]