Berdasarkan hasil survey KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Sejak tahun 2023, tercatat sebanyak 622 peristiwa kekerasan maupun intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga sipil. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2024 menjadi 645 peristiwa, meskipun kenaikan relatif tipis. Namun, hingga Juli 2025 saja sudah terdapat 602 peristiwa, yang menunjukkan bahwa angka kekerasan masih tinggi dan berpotensi melampaui tahun sebelumnya.
Secara kumulatif, sejak 2023 hingga pertengahan 2025, telah tercatat 1.869 peristiwa kekerasan. Data ini mencerminkan adanya pola berulang pelanggaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian, yang meskipun berfluktuasi dari tahun ke tahun, tidak menunjukkan adanya kecenderungan perlambatan.
Kenyataan ini memperlihatkan bahwa kekerasan aparat bukanlah kejadian insidental, melainkan persoalan struktural yang mendesak untuk ditangani. Keberadaan data yang cukup masif dari lembaga pemantau memperkuat urgensi reformasi kelembagaan Polri serta penerapan prinsip akuntabilitas yang konsisten. Hanya dengan penegakan hukum yang berkeadilan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, kepercayaan publik terhadap kepolisian dapat dipulihkan.
Sumber :Kontras, https://kontras.org/artikel/rilis-hari-bhayangkara-2025-kekerasan-yang-menjulang-di-tengah-penegakan-hukum-yang-timpang