Diduga Plagiat Karya Ilmiah, Muhammad Ishom Dilaporkan ke Menteri Agama

0
325 views

Serang, lpmsigma.com — Profesor Muhammad Ishom, diduga melakukan plagiarisme terhadap karya ilmiah milik akademisi Ayang Utriza Yakin.

Dugaan itu muncul setelah karya ilmiah Ayang berjudul “Undhan-Undhang Banten: Century Legal Compilation of the Qadi Court of the Sultanate of Banten” dan disertasi bertajuk “Undhang-Undang Banten: Étude Philologique de la Compilation des Lois du Sultanat de Banten à Java, Indonésie”, ditemukan memiliki kemiripan dalam tulisan Profesor Ishom.

Pegiat Komunitas Literasi Banten, Sulaiman Djaya, menyayangkan dugaan pelanggaran etik akademik oleh seorang calon pemimpin perguruan tinggi.

“Teramat sangat menyesalkan bila benar isu plagiarisme yang dilakukan oleh Profesor Muhammad Ishom atas disertasi karya Dr. Ayang Utriza Yakin. Saya mendapatkan informasi itu dari akun media sosial Saudara Ayang Utriza, yang kemudian juga ada informasi lain yang masuk secara berantai melalui pesan-pesan, baik pribadi maupun grup,” kata Sulaiman lewat pernyataan tertulis, Kamis, 31 Juli 2025.

Sulaiman mengaku telah melaporkan kasus tersebut ke Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar.

“Dan bila itu benar terjadi, mohon agar diproses secara legal,” ujar dia.

Ia juga meminta agar pencalonan Profesor Ishom sebagai Rektor UIN SMH Banten dibatalkan.

“Apabila memang benar plagiarisme itu dilakukan, saya harap rencana pelantikan Profesor Muhammad Ishom sebagai Rektor UIN Banten, jika dilaksanakan, agar segera ditunda,” katanya.

Menurut dia, Kementerian Agama dan pihak kampus UIN SMH Banten perlu segera turun tangan mengusut dugaan plagiat ini.

“Terkait kasus ini, sudah sepatutnya pihak-pihak berwenang seperti Kementerian Agama, senat, ataupun rektorat segera memverifikasi dan memprosesnya, agar wibawa institusi pendidikan, terutama perguruan tinggi, tidak tercoreng,” ujarnya.

Sulaiman menegaskan, dugaan plagiat ini harus menjadi perhatian serius agar tidak merusak marwah dunia akademik.

“Apa yang disuarakan ini merupakan aspirasi saya dan kawan-kawan di komunitas penggiat literasi,” ucapnya.

“Semoga ini bisa ditindaklanjuti agar institusi pendidikan kita, terutama perguruan tinggi, bisa menjaga mutu, kualitas, dan wibawanya,” katanya.

Sementara itu, Ayang Utriza Yakin dalam unggahan di media sosial X menyebut karya ilmiahnya telah dijiplak.

“Saya temukan beberapa karya ilmiah saya diplagiat dosen dalam tulisan mereka di jurnal. Dosen mestinya sudah tahu apa itu plagiat (yang banyak jenisnya),” tulisnya melalui akun X pribadinya, Kamis, 31 Juli 2025.

“Alat pengendus jiplakan itu cuma membantu, tapi kejujuran ilmiah adalah kuncinya. Saya akan buka ke publik jika tidak selesai secara baik-baik,” tulisnya lagi, sambil mencantumkan tautan karya yang diduga dijiplak.

Reporter: Najib