Serang, lpmsigma.com – Mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten angkatan 2020 menyesalkan mangkraknya penggarapan sertifikat Pengenalan Budaya Akademik dan Kampus (PBAK) tahun lalu, Rabu (25/8).
Sertifikat PBAK merupakan salah satu syarat untuk mendaftar sidang skripsi yang harus dimiliki oleh mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Salah satu Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Suci Amelia menuturkan sampai saat ini mahasiswa belum menemukan kejelasan kapan sertifikat akan dibagikan kepada mahasiswa.
“Pihak kampus harusnya kasih informasi yang jelas kapan pemberian sertifikat PBAK, kalau pun masih lama tapi ya dikasih kejelasan aja gitu kapannya,” tuturnya kepada kru LPM SiGMA
Selain itu, ia juga mengatakan mangkrak selama satu tahun bukanlah waktu sebentar. Karena, menurutnya mahasiswa sampai saat ini masih menunggu kabar baik soal pembagian sertifikat PBAK.
“Namanya juga mahasiswa baru penasaran mau liat. Tapi suka mikir gini sama pihak kampus, sertifikatnya disimpen kali ya takut ilang,” katanya
Senada dengan Suci, mahasiswa jurusan Akidah Filsafat Islam (AFI), Latif Ridwan mengatakan harus ada kejelasan soal pendistribusian sertifikat, karena sertifikat menurutnya sangat dibutuhkan untuk syarat ia mendaftar sidang.
“Harus ada kejelasan, karena di awal bilangnya ada sertifikatnya dan itu nanti dibutuhkan,” kata Latif
Latif berharap sertifikat PBAK bisa segera diselesaikan secepat mungkin, karena itu sudah tanggung jawab lembaga kampus untuk memberikan sertifikat kepada mahasiswa.
“Mengenai sertifikat PBAK harus segera dibuat dan dibagikan kepada mahasiswanya. Karena itu janji di awal PBAK juga,” katanya
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pelaksana Pengenalan Budaya Akademik dan Kampus (PBAK) 2020, Mohamad Rifa’i menjelaskan kendala pembuatan sertifikat PBAK tahun lalu ada banyak data ganda dan tidak sinkron yang masuk ke panitia. Lanjut Rifa’i, ia kuatir data yang ganda tersebut merupakan data titipan yang akan disalahgunakan oleh mahasiswa yang tidak bertanggungjawab.
“Datanya ada tapi tidak sinkron, yang saya khawatirkan dan perlu kita jaga itu ada mahasiswa lama yang bukan peserta, kita antisipasi takut ada titipan,” jelas Rifa’i
Walaupun belum bisa menjanjikan kapan sertifikat akan selesai, Rifa’i menuturkan, pihaknya akan segera menuntaskan penggarapan sertifikat dalam waktu terdekat. “Untuk sertifikat Insya Allah akan diselesaikan, karena ini bagian dari hak mahasiswa,” katanya
Reporter: Tya
Penulis: Dani