Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain td-cloud-library dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u642071575/domains/lpmsigma.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Hari Pendidikan Nasional: Pendidikan Bermutu untuk Investasi Peradaban - LPM SiGMA
BerandaNarasi KritisHari Pendidikan Nasional: Pendidikan Bermutu untuk Investasi Peradaban

Hari Pendidikan Nasional: Pendidikan Bermutu untuk Investasi Peradaban

SiGMANia bahwasannya tepat pada tanggal 2 Mei ini, kita diperingati oleh Hari Pendidikan Nasional. Bukan sekadar seremoni rutin, hari ini merupakan sebuah panggilan jiwa untuk merenungkan pondasi kemajuan bangsa dan pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia dalam pidatonya, Hari Pendidikan Nasional kali ini diberi tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Tema tersebut bertujuan, bahwa sebagai warga negara kita harus sadar akan tanggung jawab kolektif, dalam membangun masa depan melalui pendidikan yang berkualitas dan merata.

Lebih dari sekadar pemenuhan hak asasi yang diamanatkan konstitusi, pendidikan merupakan investasi peradaban yang paling fundamental. Ia adalah suluh yang menerangi kegelapan, jembatan yang menghubungkan potensi dengan aktualisasi diri, dan pupuk yang menyuburkan benih-benih kemajuan bangsa. Pendidikan yang bermutu tidak hanya menghasilkan individu-individu yang cerdas secara akademis, tetapi juga insan yang berkarakter kuat, berakhlak mulia, serta memiliki kesadaran akan identitas kebangsaannya.

Garis besar pidato Menteri dengan jelas menyoroti bahwa mewujudkan pendidikan yang berkualitas bukanlah tugas yang dapat dipikul sendiri oleh pemerintah. Esensi “partisipasi semesta” menjadi kunci adanya ajakan inklusif kepada seluruh elemen bangsa untuk terlibat aktif dalam ekosistem pendidikan. Orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anak, guru sebagai garda terdepan pembentuk karakter dan ilmu, masyarakat sipil dengan inovasi dan gagasan segar, hingga dunia usaha yang dapat berkontribusi dalam penyediaan sumber daya dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan industri.

Penegasan bahwa Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama memberikan angin segar dan harapan baru. Komitmen politik yang kuat di tingkat tertinggi adalah modal penting untuk menggerakkan perubahan yang signifikan. Namun, komitmen ini harus diterjemahkan menjadi kebijakan yang konkret, alokasi anggaran yang memadai, dan implementasi yang efektif hingga ke pelosok negeri. Pemerataan akses pendidikan, terutama bagi mereka yang berada di wilayah terpencil dan kurang beruntung, harus menjadi fokus utama. Kesenjangan pendidikan adalah luka yang dapat menghambat potensi besar bangsa.

Pendidikan karakter yang ditekankan dalam pidato bukanlah sekadar slogan. Ia adalah ruh dari pendidikan yang sesungguhnya. Di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman yang semakin kompleks, pembentukan karakter yang kuat menjadi benteng pertahanan nilai-nilai luhur bangsa. Pendidikan harus mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila, etika, moral, dan semangat gotong royong dalam diri setiap anak bangsa. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya mencetak individu yang pintar, tetapi juga individu yang bijak dan bertanggung jawab.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional seharusnya menjadi momentum refleksi yang mendalam bagi kita semua. Sudahkah kita, sebagai bagian dari “semesta” pendidikan, memberikan kontribusi yang optimal? Sudahkah kita memastikan bahwa setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang berkualitas?

Penulis: Ayunda
Editor: Lydia

- Advertisment -

BACA JUGA