Kamar tidur adalah ruangan yang bersifat pribadi dan harus dijaga kebersihannya semaksimal mungkin demi menjaga kesehatan diri. Namun, tak banyak dari kita khususnya para pria yang minim kesadaran dalam membersihkan kamarnya.
Pada tahun 2022 ada survei yang mengatakan para pria malas untuk mengganti seprai, YouGov sebuah perusahaan firma riset pasar dan analisis data yang berbasis internet International British Raya menganalisa bahwa ada 2.250 orang dewasa di inggris. Dari 2.250 laki-laki 50 persen diantaranya belum memiliki pasangan yang mana hal ini mempengaruhi waktu pemakaian seprai yang sama hingga empat bulan, sedangkan 12 persen responden tidak mengganti seprai untuk waktu yang lebih lama.
Idealnya, secara kesehatan seprai harus diganti minimal dua minggu sekali dikarenakan banyak kotoran atau kuman yang berada pada seprai tersebut, Philip Tierno dari New York University School of Medicine juga mengungkapkan bahwa mengganti sprei memiliki waktu sekitar satu atau paling lama dua minggu sekali. Namun tergantung seberapa parah kotoran yang ada di seprai tempat tidur.
Hal buruk ini juga sering kali di anggap sepele sehingga menimbulkan pola pikir bahwa tindakan ini adalah hal yang di sengajakan atau sering kali diabaikan lantaran padatnya aktivitas sehingga melupakan kebiasan buruk ini.
Laura Baillie selaku dosen ilmu sosial Open University di Inggris juga mengatakan bahwa kebiasaan ini adalan tanda-tanda “weaponised incompetence”, atau ketidakmampuan yang disengaja. weaponised incompetence sendiri adalah kondisi dimana yang seharusnya kita kerjakan namun hal itu tidak kita anggap atau membiarkan pekerjaan itu di kerjakan oleh orang lain, misalnya membersihkan kamar yang kotor seharusnya dibersihkan oleh yang menempati kamar tersebut namun alih-alih dibersihkan, orang tersebut menunggu kamarnya dibersihkan oleh orangtuanya.
Dampaknya dari tidak mengganti seprai secara tidak teratur dan tidak membersihkan seprai ini bisa menimbulkan berbagai penyakit, yakni bisa menyebabkan berbagai macam penyakit kulit, hal ini disebabkan debu yang kotor menumpuk di seprai sehingga kuman dan bakteri akan menyerang kulit hingga menimbulkan iritasi dan gatal.
Penulis: Najib
Editor: Een