Jejak Duka Kerusuhan Agustus 2025

0
7 views

Berdasarkan laporan Katadata (2025), Demonstrasi yang berujung pada kerusuhan yang terjadi di Jakarta serta sejumlah kota lainnya telah menimbulkan banyak korban jiwa. Terdapat delapan orang diberbagai kota meninggal usai demonstarasi yang terjadi.

Korban jiwa tersebut salah satunya adalah Affan Kurniawan (21), pengendara ojek online yang dilindas oleh kendaraan taktis milik Brimob pada Kamis 28 Agustus. Kepergian Affan menjadikan kericuhan semakin mencuat dimuka publik, sementara korban jiwa bertambah setiap harinya.

Korban lainnya adalah M. Akbar Basri (26), Fotografer Humas DPRD Makassar. 29 Agustus malam, bersembunyi di lantai 3 gedung saat dibakar massa. Api membesar, jenazah ditemukan tim SAR dalam kondisi hangus. Diduga selamatkan rekan, tewas terbakar. Selain Abay, pegawai DPRD Kota Makassar yang turut menjadi korban yaitu Sarinawati (26), Staf pendamping anggota DPRD Fraksi PDIP Makassar, 29 Agustus malam, sama seperti Abay, bersembunyi di lantai 3 saat massa amuk (protes tunjangan DPR dan lain-lain). Jenazah ditemukan tim Damkar pasca pemadaman, korban terbakar.

Dalam kerusuhan yang terjadi di Kota Makassar bukan hanya merenggut nyawa beberapa pegawai DPRD Kota Makassar saja, tetapi salah satu ASN juga menjadi korban jiwa yaitu Saiful Akbar (43) sebagai Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, ASN. 29 Agustus malam, massa bakar gedung DPRD saat demo solidaritas Affan. Syaiful yang terjebak lompat dari lantai 4 selamatkan diri. Dibawa ke RS Grestelina, akhirnya meninggal karena luka parah.

Sama halnya dengan Saiful Akbar, Budi Haryadi (30), anggota Satpol PP Kota Makassar turut menjadi korban karena Budi Haryadi melompat dari lantai 4 saat gedung dibakar massa (blokir jalan Trans-Sulawesi). Rusmandiansyah (26), Mahasiswa sekaligus pengemudi ojol asal Makassar saat demo ricuh. Massa tuduh korban sebagai “intel polisi”, kemudian dikeroyok. Pengeroyokan tersebut terjadi di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Rakyat kecil menjadi salah satu korban dari tragedi mengenaskan ini, yaitu Sumari (60) sebagai tukang becak yang mencari nafkah diusia senja. Sumari yang hendak beristirahat di atas becaknya, seketika menjadi istirahat selamanya akibat gas air mata yang ditembakkan oleh aparat mengakibatkan Sumari sesak nafas dan kehilangan nyawanya.

Sama halnya dengan Sumari, salah satu mahasiswa yang menjadi korban yaitu Rheza Sendy P (21), mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal akibat tembakan gas air mata sehingga Rheza terjatuh dan gas air mata tersebut meregang nyawa Rheza.