Serang, lpmsigma.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN SMH Banten Kelompok 71, terpaksa pindah lokasi KKN, dari Desa Kanekes Kabupaten Lebak, ke Desa Ramea Kecamatan Mandalawangi, Senin (15/07).
Fateeh Akram, selaku ketua kelompok KKN 71, menjelaskan alasan mengenai pindahnya lokasi KKN, salah satunya dikarenakan faktor biaya sewa rumah singgah yang mahal.
“Awalnya buat rumah singgah, kita di patok 300 ribu perhari, jadi total 40 hari 12 juta, dan ditawar jadi 8 juta, kemudian kita tawar lagi mentok sampai 4 juta, dan kita hanya diberikan satu opsi rumah saja, tentu kami agak keberatan dengan hal tersebut,” jelasnya.
Selain itu, lokasi juga menjadi faktor penyebab pindahnya lokasi KKN, karena di Desa Kanekes merupakan cagar budaya, yang dapat menghambat beberapa program kerja dari para mahasiswa.
“Selain sewa rumah yang mahal, lokasi juga menjadi faktor kita pindah lokasi, karena disana kan daerah suku baduy yang merupakan cagar budaya, tentu kita bingung mengenai proker karena terhalang beberapa aturan,” tambahnya.
Senada dengan Fateeh, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 71, Isak Iskandar, juga merasa keberatan dengan kondisi tersebut, dan tidak mau memberatkan mahasiswa.
“Saya tidak mau membebani para mahasiswa dengan beberapa faktor tadi, seperti biaya sewa rumah singgah yang mahal dan akhirnya kita sepakat untuk pindah lokasi,” ujarnya.
Reporter: Umsiah
Editor: Nazna