Memupuk Pola Asuh Sejak Dini agar Tercegah dari Perilaku LGBT

0
66 views
LGBT

Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender atau biasa kita dengar dengan LGBT menjadi marak-maraknya bagi kaum muda yang sedang dimasa puber. LGBT sebagai bentuk penyimpangan terhadap orientasi seksual seseorang, kini tengah melonjak tinggi terlebih lagi banyak konten-konten yang kurang mendidik bagi anak muda.

Pemicu mencuatnya LGBT di Indonesia disebabkan oleh keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat, yang secara sah melegalkan pernikahan sesama jenis 50 negara bagian Amerika Serikat atas dasar hak asasi manusia. Hal ini yang menyebabkan komunitas LGBT dinegara lain ingin mengalami hal serupa, mendapatkan keadilan seperti negara tersebut.

Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, studi menunjukkan perilaku homosexual dan ketertarikan sesama jenis banyak dijumpai sejak usia 15 tahun, prevalensinya pada pria, di Amerika sebanyak 20.8%, Inggris 16.3%, dan Amerika 18.5%. Sedangkan pada kelompok wanita masing-masing 17.8%, 18.6%, and 18.5%.

Kondisi seperti ini memperlihatkan kebanyakan kelompok pada usia sekolah yaitu usia yang rentan untuk mulai terlibat dalam hubungan sesama jenis. Sedangkan keputusan untuk menjadi homoseksual kebanyakan terjadi pada usia dewasa muda atau pada usia ketika mereka kebanyakan menjadi mahasiswa.

Peran orang tua sangat diperhatikan saat ini, mendidik dan mengasuh anak bukanlah perkara yang mudah. Sebab, perilaku penyimpangan seksual tersebut tak hanya menentang norma dan agama, juga dapat merusak mental seseorang, mengurangi populasi, dan menularnya penyakit seksual. Tetapi butuh perhatian lebih agar seorang anak tidak menyimpang dari ajaran orang tuanya. Beberapa faktor yang menyebabkan menyimpangnya orientasi seksual seseorang yaitu faktor biologis, faktor sosial (lingkungan), faktor kesan, dan faktor tayangan.

Berikut ini hal yang bisa dilakukan dalam memupuk pola anak sejak dini, diantaranya:

1. Anak Perempuan Maupun Laki-laki Mendapatkan Kasih Sayang Orang Tua

Seorang anak sangat membutuhkan hubungan yang erat kepada kedua orangtuanya, karena kasih sayang orang tua menjadi pembentuk diri seorang anak dengan melihat cara mereka memperlakukan dan mendidik sebaik mungkin.

2. Menanamkan Nilai Pendidikan Agama

Agama telah mengharamkan LGBT bagi siapapun yang melakukannya, penting menanamkan nilai keagamaan bagi seorang anak agar memahami lawan jenisnya. Sehingga dapat menghindari perilaku penyimpangan LGBT yang terjadi.

3. Memberikan Perhatian Lebih

Kebanyakan yang terjadi saat ini, seseorang yang melakukan LGBT kurang mendapat perhatian lebih dari kedua orangtuanya. Kerap kali ditemukan pelaku LGBT mengakui bahwa mereka kekurangan perhatian dari orangtuanya, bahkan tidak peduli dengan anaknya sendiri. Hal inilah yang menjadi salah penafsiran bagi seorang anak, yang menganggap dirinya merasa tidak diperhatikan.

Nah, itu dia yang harus diterapkan bagi kedua orang tua agar anaknya tidak menyimpang dari ajaran hukum dan agama. Buatlah memori seorang anak agar terukir dengan indah, kasih sayang dan perhatian menjadi hal penting bagi seorang anak.

Penulis: Salma
Editor: Een