BerandaSejarahSejarah dan Keutamaan Bulan Muharam

Sejarah dan Keutamaan Bulan Muharam

Muharam merupakan bulan pertama dalam kalender Islam, yang mana sebuah momentum pergantian tahun baru Islam. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, satu Muharam jatuh pada 19 Juli 2023. Sementara itu, apabila mengacu pada perhitungan Hijriyah maka umat Islam sudah memasuki satu Muharram pada malam hari 18 Juli 2023 kemarin.

Bulam Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam tahun Hijriyah. Kata “Muharam” berarti “terlarang” dan berasal dari kata haram, yang berarti “berdosa”. Hal ini dianggap bulan paling suci kedua setelah bulan Ramadhan dan beberapa diantara umat muslim pun berpuasa di bulan ini. Hari kesepuluh bulan Muharram adalah hari “Asyura”.

Sebagian besar orang muslim berpuasa pada hari 10 Muharram, karena tercatat dalam hadits Rasulullah saw bahwa Nabi Musa dan kaumnya memperoleh kemenangan atas Fir’aun di Mesir. Pada 10 Muharram, Nabi Muhammad saw. meminta kepada umatnya untuk berdoa pada hari Asyura dan hari sebelum yang sembilan (Tasu’a).

Sejarah dan Awal Penetapan satu Muharam

Saat Rasulullah Saw. singgah di Quba pada hari senin 12 Rabiul Awal Tahun 12 Kenabian waktu Dhuha. Di tempat ini, Beliau tinggal di keluarga Amr bin ‘Auf selama empat hari (hingga hari Kamis 15 Rabi’ul Awal). Dan membangun masjid pertama (yang disebut Masjid Quba). Pada hari Jum’at 16 Rabiul Awal, beliau berangkat menuju Madinah. Di tengah perjalanan, ketika beliau berada di Bathni Wadin (lembah di sekitar Madiah) milik keluarga Banu Salim bin ‘Auf, datang kewajiban Jum’at (dengan turunnya ayat 9 Surah Al-Jumu’ah). Maka Nabi Shalat Jum’at bersama mereka dan berkhutbah di tempat itu. Inilah Shalat Jum’at yang pertama di dalam Sejarah Islam. Setelah melaksanakan Salat Jum’at, Nabi melanjutkan perjalanan menuju Madinah.

Karena itu, penetapan Bulan Muharram oleh Umar bin Khathab Ra. Sebagai permulaan Tahun Hijriyah tidak didasarkan atas pengagungan dan peringatan hari lahir, hari wafat atau peristiwa hijrah Nabi saw. Sebagai bukti, beliau tidak menetapkan bulan Rabi’ul Awal sebagai permulaan bulan pada kalender Hijriyah. Akan tetapi hal tersebut bermula atas balasan surat dari Abu Musa Al-Asy’ari, yang karenanya Beliau mengumpulkan para sahabat utama. Kemudian dari usulan Ali bin Abi Thalib ra serta para sahabat waktu itu pun menyepakatinya, sehingga diputuskanlah oleh Beliau tahun Hijrah Nabi saw dan bulan Muharram sebagai awal Kalender Hijriyah.

Adapun keutamaan bulan Muharram yang dikutip dari laman MUI yaitu:

1. Muharram sebagai salah satu bulan haram (mulia).
2. Muharram merupakan bulan Allah (syahrullah)
3. adanya anjuran puasa Tasu’a dan ‘Asyura di bulan Muharram.

Penulis: Ima
Editor: Alfin

- Advertisment -

BACA JUGA