Plastik merupakan bagian dari kehidupan manusia. Plastik memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai alat pengemas makanan dan pengemas barang lainnya. Selain itu, peralatan sehari-hari banyak juga yang terbuat dari plastik. Mulai dari peralatan makan, peralatan masak, dan peralatan rumah tangga lainnya. Berdasarkan kegunaan dan pertimbangan ekonomis, plastik terbagi menjadi dua klasifikasi. Pertama plastik komoditi dan kedua plastik teknik. Plastik komoditi merupakan plastik yang dicirikan oleh volumenya yang tinggi dan harganya yang murah. Plastik komoditi banyak di gunakan sebagai bahan pengemas sekali pakai, namun ada juga yang ditemukan pemakaiannya pada barang yang tahan lama. Plastik teknik merupakan jenis plastik yang sangat tahan pada suhu panas. Jenis ini banyak digunakan pada benda elektronik dan otomotif.
Karena semua masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan produk-produk yang terbuat dari bahan plastik, hampir pada setiap aktivitas. Sehingga jumlah limbah plastik semakin hari semakin membludak. Indonsia memiliki populasi pesisir sebesar 187,7 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah yang terbuang dan mencemari laut.
Produk-produk yang terbuat dari bahan plastik selain memiliki banyak kegunaan, tetapi juga memiliki dampak buruk terhadap lingkungan. Plastik bekas atau sampah plastik akan sangat sulit terurai. Sebagai contoh, pembakaran plastik seperti PVC (Polyvinyl Chloride) dapat menimbulkan asap yang mengandung khlorin. Sampah plastik sangat berpotensi mencemari lingkungan, karena plastik merupakan bahan yang sulit terdegradasi sehingga jika ditimbun dalam penimbunan akhir akan memberikan banyak masalah antara lain: (1) sampah plastik akan menempati bagian yang seharusnya dapat digunakan oleh sampah lainnya, (2) karena ringan, dengan tanah penutup akhir yang tidak baik, plastik cenderung terangkat ke permukaan dan mengotori lingkungan sekitar, dan (3) jika terjadi kebakaran plastik menimbulkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Sementara itu, apabila tercecer di saluran air, plastik cenderung menyumbat aliran.
Plastik bekas masih dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama dan dapat digunakan berulang kali dan dapat di daur ulang. Daur ulang (recycle) sampah plastik dapat dibedakan menjadi empat cara yaitu daur ulang primer, sekunder, tersier dan daur ulang quarter. Daur ulang primer adalah daur ulang limbah plastik menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan produk aslinya. Daur ulang cara ini dapat dilakukan pada sampah plastik yang bersih, tidak terkontaminasi dengan material lain dan terdiri dari satu jenis plastik saja. Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas dibawahnya. Daur ulang tersier adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar. Daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di dalam sampah plastik.
Pemanfaatan Bahan Plastik
Untuk mengurangi sampah plastik terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dari sisi pengelolaan, untuk meminimalisir sampah plastik, pengelolaan sampah plastik sebaiknya mengikuti produksi lingkaran plastik. Plastik yang saat ini diproduksi dalam ekonomi linear, yaitu ambil, buat dan buang, dengan daur ulang terbatas, diubah menjadi siklus produksi melingkar. Dalam siklus produksi melingkar, plastik didaur ulang dan digunakan kembali melalui konversi ke produk berharga seperti polimer yang dapat terbiodegradasi [polihidroksialkanoat (PHA)]. Memperkenalkan plastik biodegradable melalui daur ulang limbah akan memungkinkan pengembalian karbon plastik dengan cara yang terkelola, aman dan berkelanjutan.
Selain itu, untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi limbah plastik, dapat dilakukan dengan membuat kreasi cantik dari limbah atau plastik bekas, salah satunya adalah dengan membuat dompet dari plastik makanan atau minuman, pot bunga dari botol bekas, pembuatan hiasan rumah tangga dan lainnya.
Untuk menangani sampah plastik perlu dilakukan dengan konsep 3R ( Reuse, Reduce, Recycle). Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang terbuat dari plastik, Reduce adalah mengurangi pembelian atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai dan Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Dari konsep 3R tersebut maka beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan kembali plastik yang telah dibuang ke lingkungan, dalam hal ini menggunakan konsep Recycle. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain selain daur ulang dijadikan produk barang yang berguna juga dilakukan konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, kemudian dijadikan bahan pembuat karbon aktif untuk mereduksi parameter tertentu didalam limbah cair. [Mg.Ika/Mey/SiGMA]