Generasi Z merupakan kelompok individu yang lahir pada periode antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, mewakili generasi yang tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang pesat dan perubahan sosial yang signifikan.
Kemajuan teknologi mempermudah mereka mengakses informasi dan peluang kerja. Platform seperti LinkedIn dan situs freelance seperti Upwork memungkinkan mereka belajar keterampilan baru dan mengembangkan karier sejak dini.
Kesadaran akan pentingnya pengalaman praktis, mendorong Gen Z aktif mencari magang dan pekerjaan freelance. Mereka ingin memperkuat resume, mengasah keterampilan, dan memperluas jaringan profesional. Selain itu, banyak yang bekerja lebih awal untuk mencapai kemandirian finansial dan memanfaatkan fleksibilitas pekerjaan freelance untuk menyeimbangkan pendidikan dan pekerjaan.
Namun, tingginya tingkat pengangguran di kalangan Gen Z tetap menjadi isu. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan tingkat pengangguran terbuka mencapai 5,23%, dengan pengangguran muda mendominasi. Meski berpengalaman, banyak Gen Z yang sering memutuskan resign dari pekerjaan yang tidak sesuai ekspektasi. Mereka mencari kualitas lingkungan kerja, keseimbangan hidup, dan kesempatan pengembangan karier.
Untuk mengatasi ini, Gen Z perlu terus mengembangkan keterampilan melalui kursus online, sertifikasi, dan pelatihan tambahan. Membangun jaringan profesional dan mencari mentor juga penting. Perusahaan perlu lebih inklusif dan fleksibel, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memberikan kesempatan pengembangan karier.
Generasi Z penuh potensi dan semangat. Meski menghadapi tantangan pengangguran, produktivitas dan ambisi mereka dalam mengejar magang dan pekerjaan freelance adalah langkah positif menuju masa depan cerah. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat mengatasi hambatan ini dan berhasil dalam karier mereka. Contohnya, perusahaan seperti Google dan Microsoft telah memulai program magang khusus untuk Gen Z, memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan mendapatkan pengalaman praktis.
Selain itu, penting bagi Gen Z untuk menyadari peran mereka dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia bercita-cita menjadi negara maju dengan perekonomian yang inklusif dan berdaya saing tinggi.
Untuk mencapai visi ini, diperlukan kontribusi dari generasi muda yang memiliki keterampilan mumpuni dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Gen Z harus dipersiapkan secara maksimal melalui pendidikan yang relevan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri masa depan.
Pemerintah, perusahaan, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan generasi ini. Dengan demikian, Gen Z tidak hanya akan mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga akan menjadi pilar utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penulis: Naila
Editor: Salma