Serang, lpmsigma.com | Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Namun, Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya seperti yang dikatakan oleh Syahrudin, seorang anak dari keluarga sederhana yang mengaku gagal masuk di empat Perguruan Tinggi pada tahun 2016 silam.
“Kegagalan itu hal biasa dan semuanya akan merasakannya, saya pernah daftar di SBMPTN Universita Ageng Tirtayasa Banten , Politeknik Manufaktur Bandung, STAN Jakarta bahkan PCMB UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan itu gagal semua,” tuturnya
Tidak lolosnya seleksi dalam masuk Perguruan Tinggi tentu menimbulkan rasa sakit yang mendalam, bagi Syahrudin ini menjadi pembelajaran yang berharga. Ia memutuskan untuk masuk Pondok Pesantren Tahfidz Al–qur’an dan mempelajari banyak hal mengenai Khotmil Qur’an serta teknik mengaji lainnya.
“Rasa sakit hati dan putus asa yang sudah bersemayam dalam diri saya, Selama satu tahun hidup di pesantren dan mempelajari Al-qur’an serta teknik mengaji lainya, seketika rasa ingin kuliah lagi pun membara dan rasa percaya diri saya pun menggebu serta optimis akan diterima,” ujarnya Syahrudin.
Dari hal tersebut, ia mulai terpacu rasa semangatnya sehingga bertekad membuka keinginannya untuk berkuliah, hingga akhirnya mendaftarkan diri kembali di UIN SMH Banten
“Alhamdulillahnya saya diterima di UIN SMH Banten,” ujarnya
Melalui Al-quran, Mahasiswa Semester tujuh ini merasakan dampak positif dalam dirinya berkat mempelajari Al-quran. Salah satunya prestasi yang diraih lewat kemahiran melantunkan ayat-ayat suci Al-quran. Tidak hanya itu, ia juga merupakan seorang penyair yang tulisanya menjadi tulisan terbaik (a great writer) pada ajang lomba puisi Internasional yang diselenggarakan oleh pusat lomba seni.
“Alhamdulillah berkat Al-qur’an saya mendapatkan juara pertama Musabaqah Fahmil Qur’an pada MTQ Kabupaten Karawang tahun 2017 dan Kabupaten Lebak pada tahun 2019 serta menjadi Great Writer pada bulan Mei 2020 kemarin,” tuturnya
Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah ini mengatakan bahwasanya dengan mengikuti berbagai lomba ia lebih di kenal dengan orang-orang yang luar biasa dan hebat sehingga dipercayai menjadi Guru privat serta Guru Madrasah Aliyah (MA) disela-sela kesibukan menyusun skripsinya.
“Berawal dari Al-quran saya dikenal oleh orang-orang hebat dan menjalin pertemanan sehingga sekarang saya dipercaya untuk mengajar di sekolah maupun di privat dan semua ini berkat keberkahan Al-qur’an,” pungkasnya [Mg. Baidoi-Munawaroh/Esti/SiGMA]