Jepang memang tak pernah kehabisan ide inovatif. Tak heran selalu melekat dengan istilah “Japan Living in 2050”. Salah satu buktinya adalah surat kabar yang bisa dibaca, dimakan, bahkan ditanam!
Edisi khusus ini diterbitkan oleh Hokkaido Shimbun dan dibuat dari rumput laut kombu, dengan tinta yang aman dikonsumsi. Koran unik ini dirilis setiap tahun pada Hari Kombu di tanggal 15 November, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produksi kombu di Hokkaido.
Meski daerah ini adalah penghasil utama kombu di Jepang, konsumsi kombu di kalangan masyarakat setempat justru lebih rendah dibandingkan daerah lain. Lewat Hokkaido Kombu Shimbun, surat kabar ini mengedukasi pembacanya tentang pentingnya kombu, sejarahnya dalam budaya Jepang, serta data produksi dan konsumsinya.
Selain berfungsi sebagai media informasi, koran ini juga bisa diolah menjadi makanan. Setelah dibaca, kertasnya bisa direndam dalam satu liter air selama 10 jam untuk menghasilkan kaldu dashi, yang kaya akan rasa umami dan bisa digunakan dalam berbagai masakan Jepang. Alternatif lainnya, koran ini dapat dicacah kecil-kecil dan ditanam, karena kertasnya mengandung benih yang bisa tumbuh menjadi tanaman.
Tak hanya inovatif, koran ini juga eksklusif. Setiap tahunnya, hanya 100 eksemplar yang dicetak, dan sering kali langsung habis terjual. Hokkaido dikenal sebagai produsen utama kombu di Jepang, dengan metode budidaya yang khas. Penelitian yang diterbitkan di ResearchGate menyebutkan bahwa budidaya kombu di Minamikayabe, Hakodate, memiliki teknik yang berbeda dibandingkan daerah lain di Jepang.
Selain menjadi bahan utama dalam pembuatan kaldu dashi, kombu juga diolah menjadi berbagai makanan khas, seperti Matsumaezuke—acar berbumbu yang terbuat dari campuran kombu, cumi-cumi kering, dan telur ikan herring. Tradisi ini menunjukkan bahwa kombu bukan sekadar bahan makanan, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekonomi yang penting dalam masyarakat Jepang.
Lebih dari itu, penggunaan kombu juga berkaitan erat dengan konsep keberlanjutan. Sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Izumi menjelaskan bahwa bahan alami seperti kombu tidak hanya memberikan rasa khas dalam masakan Jepang, tetapi juga membawa manfaat ekologis dan kesehatan.
Kehadiran Hokkaido Kombu Shimbun membuktikan bahwa media cetak juga bisa berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bertanggung jawab, inovasi ini memungkinkan masyarakat menikmati informasi sambil mendukung gaya hidup ramah lingkungan.
Langkah ini tak hanya mempertahankan warisan kombu sebagai bagian dari identitas budaya Jepang, tetapi juga menjadi inspirasi global dalam menciptakan produk yang lebih berkelanjutan dan inovatif.
Penulis : Naila
Editor : Lydia