Ramadhan merupakan salah satu momentum yang selalu di nantikan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Ada banyak tradisi unik yang dilakukan umat muslim untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini.
Sebagai umat muslim, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan lentera ramadhan. Tapi, tahukah SiGMAnia dari mana asalnya tradisi unik ini? Mari kita bahas!
Di lansir dari nu.online, masyarakat Mesir biasanya menggunakan Fanous (fanuus) yang biasa disebut lentera ramadhan sebagai simbol perayaan tradisi unik turun temurun yang digunakan untuk menyambut bulan suci ramadhan. Dengan pancaran cahaya yang warna warni, lampu ini melambangkan persatuan dan kegembiraan sepanjang bulan suci.
Tradisi unik ini mulanya dilakukan ketika orang Mesir menyambut Khilafah Al-Muizz Lidinillah pada zaman dinasti Fatimiyah. Saat itu, Khilafah Al-Muizz tiba di Kairo – Mesir pada saat hari pertama di bulan Ramadhan.
Selain itu, karena kurangnya penerangan, Fanoos juga digunakan oleh masyarakat mesir kuno sebagai alat penerangan khusus untuk pergi ke masjid saat malam tiba.
Fanoos/lentera dulunya hanya berisikan lilin atau minyak dan sumbu. Tetapi, seiring berjalannya waktu lampu ini sudah mengalami modernisasi dalam perubahan bentuknya sesuai dengan perkembangan zaman yang ada.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mesir berbondong-bondong membeli dekorasi berupa lentera atau yang dalam bahasa arab disebut “Fanoos” sebagai salah satu perayaan untuk menyambut bulan ramadhan dan masih terus dilaksanakan hingga sekarang.
Saat ini, Fanoos sudah semakin mendunia, bukan hanya di Mesir. Tetapi, terdapat juga di negara-negara islam bagian asia dan arab, sebagai simbol menyambutan ramadhan.
SiGMAnia, saat ini kalian tidak perlu lagi ke Mesir atau luar negeri untuk melihat lampu tersebut, karena sekarang lampu ini sudah digunakan sebagai salah satu benda dekorasi karena keindahannya. Dekorasi lampu ini sudah bisa kalian temukan di tempat-tempat umum seperti restoran, hotel, mall, jalan, dan lainnya.
Penulis: Nabel
Editor: Lydia