Salam Pers Mahasiswa!!!
Kru magang LPM SiGMA pada tahun ini kembali menghadirkan Buletin SIKAP dengan tema “Bahasa Jawa Banten: Antara Warisan, Krisis, dan Upaya Pelestarian.”
Bahasa daerah bukan sekadar alat komunikasi, melainkan identitas budaya dan memori kolektif masyarakat. Namun, di tengah arus modernisasi, eksistensinya semakin tergerus. Di Banten, penggunaan Bahasa Jawa Banten atau yang biasa dikenal dengan sebutan “Jaseng” (Jawa Serang) kian jarang terdengar, terutama di kalangan generasi muda yang lebih akrab dengan bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Berdasarkan sensus penduduk 2020 oleh BPS, hanya sekitar 72,2% generasi Z yang masih menggunakan bahasa daerah di rumah. Angka ini bahkan menurun pada generasi setelahnya hingga 62,9%. Kondisi ini menunjukkan bahwa bahasa daerah menghadapi ancaman serius.
Pemerintah telah menjalankan program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) sejak 2021 hingga 2045, termasuk untuk bahasa di Provinsi Banten seperti Bahasa Sunda Banten, Bahasa Betawi, dan Bahasa Jawa Banten. Meski demikian, upaya pelestarian tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan pemerintah, tetapi juga harus menjadi gerakan bersama masyarakat, kampus, hingga media.
Buletin edisi ini mengulas kondisi memudarnya identitas bahasa Banten, narasi kritis mengenai eksistensinya, hingga kisah-kisah upaya pelestarian budaya lokal.
Yuk baca dan unduh buletinnya sekarang!