Mahasiswa yang digadang-gadang menjadi “agent of change” calon pemimpin masa depan, pembawa nilai-nilai peradaban, dan meneruskan perjuangan bangsa. Menaruh perubahan besar, dan nilai-nilai sejarah yang harus ditorehkan oleh mahasiswa di negeri ini. Mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang keras dan senantiasa menyebarkan semangat dalam dirinya sehingga mampu menularkan semangat untuk orang lain.
Dari aspek akademis mahasiswa hanya memiliki satu tuntutan yaitu belajar. Karena konsekuensi identitas mahasiswa dalam aspek lain merupakan tuntutan dari proses pembelajaran, Karena belajar merupakan tugas inti yang harus dilakukan oleh mahasiswa.
Namun pembelajaran tidak hanya didapat didalam kelas. Sangat banyak hal yang harus kita pelajari diluar itu semua, salah satu wadah utama yang menyediakan itu semua adalah organisasi.
Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama, dan dapat bertukar pikiran atau berdiskusi antara satu dengan yang lain. Setiap orang yang beroragnisai harus memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
Organisasi memberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan bakat yang dimiliki dalam berbagai aspek. Diantaranya aspek kepemimpinan, manajemen organisasi, networking, dan sebagainya dapat dikembangkan di organisasi. Organisasi juga merupakan wadah untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat di kelas. Karena pada saat didalam kelas kita hanya menerima teori yang diberikan sehingga terbatas untuk mengimplementasikan nya.
Dalam berorganisasi mahasiswa akan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain yang berlatar belakang berbeda-beda, disinilah kemampuan komunikasi dan emosi mahasiswa dapat terlatih dalam menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi.
Namun dewasa ini, minat mahasiswa akan berorganisasi kian menurun. Alasan mahasiswa tidak mengikuti organisasi karena lebih memilih untuk fokus belajar, banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan, dan kegiatan organisasi yang kurang menarik ataupun enggan terbebani oleh kegiatan organisasi. Dari sekian banyak alasan yang menurunkan minat berorganisasi, yang paling sering dirasakan oleh mahasiswa yaitu ingin lebih fokus belajar, karena saat sudah mengikuti organisasi mahasiswa harus dapat membagi waktunya antara belajar dengan kegiatan organisasi.
Sebenarnya organisasi juga harus memiliki nilai jual agar mahasiswa lebih tertarik untuk berorganisasi. Ketika masuk organisasi pun sekarang yang menjadi tolak ukur mahasiswa mengikuti organisasi yaitu prospek mengikuti organisasi tersebut, seperti keuntungan yang akan di dapat ketika masuk organisasi, hanya mencari relasi, dan untuk pengalaman ketika melamar pekerjaan. Saat ini organisasi Bukan lagi wadah untuk bertukar pikiran, mendiskusikan berbagai hal, dan sebagainya. Saat ini organisasi hanya untuk kebutuhan pribadi mahasiswa yang mengikuti organisasi tersebut.
Upaya untuk menumbuhkan minat mahasiswa berorganisasi harus diperhatikan, khususnya bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi dan otoritas kampus, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya berorganisasi. Selain itu Ketika ingin berorganisasi Mahasiswa harus memiliki niat dan tujuan yang jelas. Kesempatan saat masih menjadi mahasiswa selayaknya dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk mengasah kreativitas dan mengeksplor potensi seoptimal mungkin.
[Mg. Dewi/SiGMA]
