Oleh : Fadlan Sutan, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Adab
Apa itu tujuan pendidikan? supaya pintar? atau untuk nilai yang terdapat di ijazah supaya mempermudah mendapatkan pekerjaan?
Pertanyaan-pertanyaan berikut bukan merupakan tujuan dari adanya sebuah pendidikan. Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk memerdekakan setiap individu yang mengenyam pendidikan itu sendiri.
Ki Hajar Dewantara juga memiliki pemikiran bahwa manusia yang merdeka adalah manusia yang selamat raganya bahagia jiwanya “simple Survive and happy” dan jika dihayati secara mendalam, kita hidup didunia ini hanya untuk selamat dan bahagia. Walaupun ada yang mengatakan tidak, hidup didunia adalah untuk akhirat semata. tetapi, ketika di akhirat apa yang diinginkan kalau bukan berharap selamat dari api neraka, dan bahagia di surga, lya kan?
Filosofi ini di terima secara universal mulai dari filsafat agama sampai ilmuan pengetahuan modern.
Pada zaman sekarang, kemerdekaan individu menjadi momok yang menakutkan bagi setiap kalangan. Bagaimana tidak, mereka menyalah artikan konsep pendidikan tersebut, ada yang hanya melakukan sebagai bentuk keterpaksaan atas perintah, ada pula yang menjadikan pendidikan menjadi alat untuk mempermudah dalam mendapatkan materialisme semata.
Menjadikanya budak atas apa yang ia inginkan, membuat sebuah pertanyaan besar, apakah dengan pendidikan manusia menjadi merdeka atau malah menjadi budaknya zaman?
Oleh karena itu, sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal dan pikiran. Seharusnya, kita lebih mengetahui bahwasanya pendidikan itu mutlak untuk kebebasan dari segala hal yang mengekang. Bukan hanya untuk mendapatkan yang kita inginkan, tetapi mendapatkan apa yang selama ini kita cari keberadaannya.