BerandaSejarahTerebang Gede sebagai Simbol Budaya dan Dakwah di Kabupaten Serang

Terebang Gede sebagai Simbol Budaya dan Dakwah di Kabupaten Serang

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Serang ke-498 tahun, tentu tak kalah penting untuk menyoroti Terebang Gede. Seni tradisional yang telah menjadi media dakwah Islam dan tak luput menjadi sebuah entitas budaya masyarakat kabupaten Serang. Terebang Gede merupakan seni musik yang menggunakan alat musik gendang besar bernama “Terebang”.

Kesenian ini muncul pada abad ke-16, ketika penyebaran Islam di Pulau Jawa khususnya di wilayah Banten yang dilakukan melalui pendekatan budaya sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini.

Asal usul Terebang Gede berkaitan erat dengan masa Kesultanan Banten, yang didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin. Kesenian ini digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan nilai-nilai Islam di kalangan masyarakat. Dalam pertunjukannya, alat musik ini diiringi oleh syair-syair bernuansa Islami, seperti shalawat dan dzikir.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh M. Ali dan M. T. Alim Penelitian “Peran Seni Dalam Penyebaran Dakwah Islam di Banten” dalam Jurnal Penelitian Budaya, Terebang Gede berfungsi untuk mendidik masyarakat mengenai nilai-nilai Islam dan memperkuat persatuan di antara warga.

Alat musik yang digunakan dalam Terebang Gede terbuat dari bahan kayu dan kulit hewan, dengan gendang besar yang menghasilkan suara khas. Proses pembuatannya melibatkan teknik tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kualitas suara yang dihasilkan menjadi faktor penting dalam penampilan kesenian ini sering dipertunjukkan dalam acara-acara keagamaan dan festival budaya di Banten.

Sebagaimana dijelaskan oleh Dr. K. S. Raharjo dalam bukunya “Kesenian Tradisional Banten” pemerintah daerah telah berupaya mendukung pelestarian Terebang Gede sebagai warisan budaya tak benda.

Seiring dengan perkembangan zaman, Terebang Gede terus beradaptasi dan tetap lestari di Kabupaten Serang. Generasi muda menunjukkan minat untuk mempelajari dan melestarikannya, dengan menciptakan koneksi antara masa lalu dan masa kini.

Dr. A. W. Hidayat dalam Banten: Sebuah Kajian Budaya dan Sejarah menyatakan bahwa Terebang Gede berfungsi sebagai penghubung antara dua zaman, menjaga warisan budaya sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Pemerintah Kabupaten Serang juga aktif melakukan upaya pelestarian seni ini. Contohnya, dengan mengadakan festival budaya yang menampilkan Terebang Gede sebagai atraksi utama. Festival ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga sebagai wadah edukasi untuk masyarakat dan generasi muda tentang pentingnya kesenian ini. Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai komunitas seni untuk mengadakan pelatihan dan workshop, seperti yang diadakan pada tanggal 27 September 2024 lalu, di Desa Waringinkurung.

Melalui kegiatan ini, diharapkan seni Terebang Gede juga tidak hanya tetap hidup, tetapi juga berkembang dalam konteks sosial yang lebih luas. Dengan demikian, Terebang Gede dapat terus menjadi simbol identitas budaya dan sarana penyebaran nilai-nilai Islam yang penting bagi masyarakat di Kabupaten Serang. Oleh karena itu, dalam memperingati seni ini kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memperkuat jalinan spiritual dan sosial dalam masyarakat.

Penulis: Naila
Editor: Dhuyuf

- Advertisment -

BACA JUGA