Peristiwa Nuzulul Qur’an adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Nuzulul Qur’an merupakan hari dimana nabi Muhammad SAW menerima Wahyu pertama kali yaitu kitab suci Al-Qur’an yang bertepatan pada 17 Ramadhan.
Secara bahasa, Nuzulul Qur’an berasal dari dua kata yaitu Nuzulul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al-Qur’an (kitab suci umat Islam). Jadi, Nuzulul Qur’an dapat diartikan sebagai peristiwa turunnya Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi ummat. Lantas, bagaimanakah peristiwa turunnya kitab suci Al-Qur’an pertama kali?
Pertama kali Allah SWT menurunkan Al-Qur’an melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan kepada nabi Muhammad SAW, ketika itu Jibril mengunjungi nabi Muhammad SAW yang sedang beribadah di gua hira.
Peristiwa Nuzulul Qur’an terjadi pada 17 Ramadhan tahun 610 Masehi, ketika itu nabi berusia 40 tahun. Saat nabi dalam keadaan tertidur lalu malaikat Jibril datang dan menyuruh nabi Muhammad untuk membaca lembaran yang diperintahkan oleh Allah SWT, dengan bunyi wahyu yang diperintahkan yaitu “Iqro” atau “Bacalah”.
Kemudian nabi Muhammad SAW mengaku bahwa ia tidak bisa membacanya, lalu Jibril pun memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk terus membaca lagi sampai beliau bisa membacanya, sehingga menandai turunnya wahyu pertama kepada nabi yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ١ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ٢ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ٣ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ٤ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ٥
Artinya, “Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu lah yang maha mulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Setelah peristiwa tersebut, nabi Muhammad SAW mengalami kedinginan dan gemetar di sekujur tubuhnya, hingga beliau memilih pulang dan meminta kepada istrinya yaitu Siti Khodijah untuk segera menyelimuti tubuhnya yang masih bergetar. Sebab, terjadinya peristiwa itulah kemudian Al-Qur’an diturunkan secara bertahap kepada nabi Muhammad di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.
Al-Qur’an turun dalam dua periode yaitu periode Makkah atau sering disebut dengan ayat makkiyah, dan periode Madinah atau sering disebut dengan ayat madaniyah.
Pada periode makkiyah Wahyu Alquran yang diturunkan sebanyak 86 surat dalam kurun waktu 12 tahun 5 bulan. Sedangkan pada periode madaniyah atau setelah nabi hijrah ke Madinah wahyu Al-Qur’an diturunkan sebanyak 28 surat dalam waktu 9 tahun 9 bulan.
Dalam Alquran ayat makkiyah ini memiliki ciri-ciri ayat atau suku kata yang pendek dan mengandung peringatan bagi kaum musyrikin sedangkan ayat makkiyah juga berisikan paham tentang keimanan atau akidah Islam serta dasar ajaran agama Islam atau sering disebut tauhid.
Ciri khas ayat madaniyah yaitu ayat yang panjang dan memiliki makna yang kuat dan ayat-ayat madaniyah itu mengandung banyak penjelasan terkait hubungan antar manusia atau disebut muamalah aturan dalam kehidupan Islam, atau disebut syariat, dan hukum Islam.
Penulis: Sri
Editor: Dhuyuf